Selasa, 24 Mei 2011

AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA

Definisi: Suatu daftar periksa untuk menilai seluruh aspek dari manajemen sumber daya manusia dalam suatu perusahaan.
Menurut Sherman & Bohlander, audit SDM memberikan peluang untuk:
1. Menilai efektivitas fungsi SDM
2. Memastikan ketaatan terhadap hukum, kebijakan, perturan dan prosedur
3. Menetapkan pedoman untuk penetapan standar
4. Memperbaiki mutu staff SDM
5. Meningkatkan citra dari fungsi SDM
6. Meningkatkan perubahan dan kreatifitas
7. Menilai kelebihan dan kekurangan dari fungsi SDM
8. Memfokus staff SDM pada masalah masalah penting
9. Membawa SDM lebih dekat pada fungsi fungsi yang lain.
Pelaksanaan Audit: Audit dapat dilakukan oleh personel internal maupun eksternal
Memanfaatkan temuan audit: Untuk mengidentifikasi tipe tindakan korektif yang diperlukan
Metode metode untuk menganalisa temuan
1. Membandingkan program SDM dengan organisasi
2. Berdasar audit dari beberapa sumber otoritas
3. Mempercayai suatu ratio atau rata rata staf SDM dengan total
4. Menggunakan audit ketaatan untuk mengukur aktifitas SDM apakah sesuai dengan kebijakan, prosedur dan peraturan
5. Mengelola departemen SDM berdasarkan sasaran
Menyiapkan Laporan dan Rekomendasi: Laporan hasil temuan, evaluasi dan rekomendasi untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan program SDM

AUDIT PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK

Perkembangan teknologi computer berdampak pada profesi akuntan sebagai berikut:
a. Auditor perlu mengetahui dan mengerti teknologi computer.
b. Apabila perusahaan menggunakan system EDP yang rumit, auditor harus memiliki pengetahuan teknis yang baik tentang system auditnya, tanpa pengetahuan mengenai computer auditor tidak mampu membuat pertimbangan (judgement) yang tepat dan juga tidak akan dapat melakukan tugas akumulasi data yang diperlukan dengan baik.
Pengertian EDP auditing/Computer auditing:
a. Menurut Ron Weber, EDP auditing adalah proses mengumpulkan dan menilai bukti untuk menentukan apakah sistsem computer mampu mengamankan harta, memelihara kebenaran data maupun mencapai tujuan organisasi perusahaan secara efektif dan menggunakan aktiva perusahaan secara hemat.
b. Menurut Gallegos, Richardson dan Borthick: Computer auditing is the evaluation of computer information systems, practices and operation to assure the integrity of an entity’s information.
Include one or both of the following:
- Assessment of internal controls within the CIS environment to assure the validity, reliability and security of information
- Assessment of the efficiency and effectiveness of the CIS environment in economic terms.

Metode audit EDP
1.Auditing-around the computer: yaitu pendekatan audit dengan memperlakukan komputer sebagai kotak hitam, teknik ini tidak menguji langkah langkah proses secara langsung, hanya berfokus pada input dan output dari sistem computer.
Kelemahannya:
a. Umumnya data base mencakup jumlah data yang banyak dan sulit untuk ditelusuri secara manual
b. Tidak membuat auditor memahami sistem computer lebih baik
c. Mengabaikan pengendalian sistem, sehingga rawan terhadap kesalahan dan kelemahan potensial dalam system.
d. Lebih berkenaan dengan hal yang lalu dari pada audit yang preventif
e. Kemampuan computer sebagai fasilitas penunjang audit mubazir
f. Tidak mencakup keseluruhan maksud dan tujuan audit
2. Auditing-through the computer: pendekatan audit yang berorientasi computer yang secara langsung berfokus pada operasi pemrosesan dalam system computer dengan asumsi bila terdapat pengendalian yang memadai dalam pemrosesan, maka kesalahan dan penyalahgunaan dapat dideteksi.
3. Auditing-with the computer: menggunakan computer (audit software) untuk membantu melaksanakan langkah langkah audit. Generalized Audit Software Program (GASP) untuk substantive test.
Manfaat GASP:
a. memungkinkan auditor memiliki tingkat independensi yang tinggi
b. mengurangi keperluan tingkat keahlian computer dan pelatihan
c. dapat mengakses berbagai catatan klien tanpa program khusus
d. memungkinkan auditor mengendalikan pelaksanaan program
e. memanfaatkan kecepatan dan keakuratan computer
Kelemahan GASP: dirancang untuk kemudahan implementasi tapi mengabaikan efisiensi & banyak GASP hanya berfungsi pada computer tertentu
Perbedaan sistem audit manual dan EDP :
1. Visibility
2. Sarana dan fasilitas
3. Personalia
4. Pemisahan tugas
5. Kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan
6. Meningkatnya supervisi manajemen
7. Pelaksanaan transaksi secara otomatis dengan computer
Sistem pengendalian intern dalam EDP
SPI meliputi rencana organisasi serta metode dan ketentuan yg terkoordinir dalam suatu perusahaan:
1. untuk melindungi aktiva
2. mengecek kecermatan dan keandalan data akuntansi
3. meningkatkan efisiensi usaha
4. mendorong ditaatinya kebijakan manajemen
Pengendalian tambahan dalam EDP:
1. pengendalian umum (general control)
2. pengendalian aplikasi (application control)
Resiko audit (audit risk) adalah kemungkinan akuntan mengeluarkan pendapat wajar atas laporan keuangan yang mengandung kesalahan yang material.
Resiko audit meliputi:
1. resiko inheren adalah resiko adanya kesalahan yang material yg didukung
oleh laporan keuangan yang diaudit.
2. resiko pengendalian adalah resiko karena ketidakmampuan system untuk
menemukan dan menghindari kesalahan secara dini
3. resiko deteksi adalah resiko yang timbul karena auditor tidak menemukan
kesalahan material saat melakukan audit.
Transaction Flow Auditing (TFA): Suatu metode yang digunakan untuk mendokumentasikan pengendalian aplikasi terkomputerisasi guna mengaudit arus transaksi yang meliputi:
- siklus aktifitas bisnis organisasi
- tipe transaksi yg mngalir melalui siklus
- fungsi yg dilaksanakan dalam setiap sklus: mengakui, mengotorisasi,
memproses, mengklasifikasi dan melaporkan transaksi
Perdekatan TFA diorganisasi dalam 5 fase
1. General Risk Analysis (GRA)
2. Transaction Flow Review (TFR)
3. Specific Risk Analysis (SRA)
4. Compliance and substrantive audit test
5. Final reporting
Pengetahuan yang harus dimiliki auditor computer
1. Computer system, operation and software
2. CIS techniques
3. Management concept and practices
4. Security of CIS function
5. Assessment of risk and threats
6. Auditing concepts and practices
7. Additional qualifications
Kualitas yg harus dimiliki auditor computer:
1. ability to evaluate objectively
2. ability to recognize key issues quickly
3. ability to communicate effectively
4. Knowledge of the CIS function

ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

 Tujuan Utama : Untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibiayai.
 Suatu laporan yang menggambarkan dari mana datangnya dan untuk apa dana itu digunakan disebut : Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana
 Istilah lain yang digunakan untuk laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana adalah:
- Statement of Sources and Applications of Funds
- Statement of Sources and Use of Funds
- Funds Statement
- Statement of Financial Changes,
- Where-got, where-gone Statements
- Statement of Financial benefits Carned and Employed.
 Langkah-Langkah Penyusunan Analisa Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana :
 Penyusunan Laporan Perubahan Neraca (Statement of Balance Sheets Changes) yang disusun atas dasar dua neraca dari dua saat atau titik waktu.
 Dengan bantuan Laporan Laba/Rugi, maka dapat disusumn Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana (Kas (dalam artian Sempit) dan Modal kerja (Dalam Artian Luas)


ANALISIS ALIRAN DANA DALAM PENGERTIAN KAS
 Analisis Aliran Dana Dalam Pengertian Kas, merupakan aliran kas masuk (sumber dana) dan aliran kas keluar (penggunaan dana) yang langsung mempengaruhi besarnya kas yang berasal dari neraca dan laba/rugi.

 Unsur-Unsur yang memperbesar kas
o Berkurangnya unsure-unsur aktiva lancar selain kas
o Berkurangnya aktiva tetap
o Bertambahnya unsur-unsur dalam hutang lancar
o Bertambahnya hutang jangka panjang
o Bertambahnya modal sendiri
o Bertambahnya keuntungan

 Unsur-unsur yang memperkecil kas
o Bertambahnya unsur-unsur aktiva lancar selain kas
o Bertambahnya aktiva tetap
o Berkurangnya hutang lancar
o Berkurangnya hutang jangka panjang
o Berkurangnya modal sendiri
o Adanya pembayaran deviden kas
o Adanya kerugian

 Langkah-Langkah menyusun Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana dalam artian kas :
1. Penyusunan Laporan Perubahan Neraca (Statement of Balance Sheets Changes) yang menggambarkan masing-masing elemen antara dua titik waktu.yang akan dianalisa
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan tersebut dalam golongan-golongan yang memeperbesar kas dan yang memperkecil kas
3. Mengelompokkan elemen-elemen dalam Laporan Laba/Rugi atau Laporan Laba di tahan ke dalam golongan-golongan yang memeperbesar kas dan yang memperkecil kas
4. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana.

ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

 Tujuan Utama : Untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibiayai.
 Suatu laporan yang menggambarkan dari mana datangnya dan untuk apa dana itu digunakan disebut : Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana
 Istilah lain yang digunakan untuk laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana adalah:
- Statement of Sources and Applications of Funds
- Statement of Sources and Use of Funds
- Funds Statement
- Statement of Financial Changes,
- Where-got, where-gone Statements
- Statement of Financial benefits Carned and Employed.
 Langkah-Langkah Penyusunan Analisa Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana :
 Penyusunan Laporan Perubahan Neraca (Statement of Balance Sheets Changes) yang disusun atas dasar dua neraca dari dua saat atau titik waktu.
 Dengan bantuan Laporan Laba/Rugi, maka dapat disusumn Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana (Kas (dalam artian Sempit) dan Modal kerja (Dalam Artian Luas)


ANALISIS ALIRAN DANA DALAM PENGERTIAN KAS
 Analisis Aliran Dana Dalam Pengertian Kas, merupakan aliran kas masuk (sumber dana) dan aliran kas keluar (penggunaan dana) yang langsung mempengaruhi besarnya kas yang berasal dari neraca dan laba/rugi.

 Unsur-Unsur yang memperbesar kas
o Berkurangnya unsure-unsur aktiva lancar selain kas
o Berkurangnya aktiva tetap
o Bertambahnya unsur-unsur dalam hutang lancar
o Bertambahnya hutang jangka panjang
o Bertambahnya modal sendiri
o Bertambahnya keuntungan

 Unsur-unsur yang memperkecil kas
o Bertambahnya unsur-unsur aktiva lancar selain kas
o Bertambahnya aktiva tetap
o Berkurangnya hutang lancar
o Berkurangnya hutang jangka panjang
o Berkurangnya modal sendiri
o Adanya pembayaran deviden kas
o Adanya kerugian

 Langkah-Langkah menyusun Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana dalam artian kas :
1. Penyusunan Laporan Perubahan Neraca (Statement of Balance Sheets Changes) yang menggambarkan masing-masing elemen antara dua titik waktu.yang akan dianalisa
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan tersebut dalam golongan-golongan yang memeperbesar kas dan yang memperkecil kas
3. Mengelompokkan elemen-elemen dalam Laporan Laba/Rugi atau Laporan Laba di tahan ke dalam golongan-golongan yang memeperbesar kas dan yang memperkecil kas
4. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana.

TRANSLASI MATA UANG ASING

Pengaruh mata uang dalam berkaitan dengan transaksi dalam mata uang asing, yaitu transaksi penjualan, pembelian, perberian pinjaman, atau melakukan pijnaman dalam denominasi mata uang asing.
Apakah pengaruh mata uang pelaporan yang di hasilkan dari proses transaksi benar-benar penting? Beberapa hasil studi menyatakan pengaruh tersebut tidak penting. Yang lain menunjukan bahwa pengaruh tersebut penting. Bartau dan Bodner memberikan bukti adanya hubungan yang agak tertunda antara perubahan nilai mata uang dan pengembalian saham, tetapi untuk seluruh metode translasi yang digunakan oleh perusahaan yang melakukan pelaporan. Pinto menemukan bahwa nilai penyesuaian translasi mata uang asing per saham yang tertunda itu berguna untuk meramalkan perubahan tahun per tahun dalam laba per saham. Disisi lain, apabila keuntungan dan kerugian translasi neraca dikaitkan dengan nilai perubahan, sering kali keuntungan dan keuguan tersebut menghasilkan sesuatu yang tidak sesuai dengan pengaruh ekonomi dari perubahan nilai tukar.
Alasan-alasan untuk melakukan translasi
Perubahan dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holisyik atas operasi perusahaan, baik domestic dan luar negeri. Untuk mencapai hal ini, laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk perusahaan. Proses penyajian ulang imformasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut sebagai translasi.
Kebanyakan masalah yang berkaitan dengan translasi mata uang berasal dari fakta bahwa nilai relatf mata uang asing jarang sekali ditetapkan. Kurs nilai tukar variable, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat digunakan dan perbedaan perlakluan atas keuntungan dan keruguan translasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari satu periode ke periode lain sulit dilakukan. Keadaan ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan multinasional untuk menyediakan pengungkapan informasi hasil operasi dan posisi keuangan.
Latar belakang dan Terminologi
Saldo-saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestic berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing : yaitu harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya. Mata uang Negara-negara dagang utama dibeli dan dijual dalam pasar global. Dengan dihubungkan lewat jaringan telekomunikasi yang canggih. Para pelaku pasar mencakup bank dan perantar mata uang lainnya, kalangan usaha, para individu, dan pedagang professional. Dengan menyediakan tempat bagi para pembelindan penjual mata uang, pasar mata uang asing memfasilitasi transfer pembayaran internasional (contoh: dari impor kepada eksportir), memungkinkan terjadinya pembeli / penjualan internasional secara kredit (contoh: letter of credit suatu bank yang memungkinkan barang dikirimkan kepada pembeli yang belum dukenal sebelum dilakukan pembayaran), dan menyediakan alat bagi paraindividu / kalangan usaha untuk melindungi diri mereka dari risiko nilai mata uang yang tidak stabil.
Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward, atau swap. Mata uang yang dibeli atau dujual pada spot. Umumnya harus dukirim secepatnya, yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Jadi, seorang turis Amerika yang hendak berangkat ke Jenewa dapt membeli dan segera menerima franc Swiss dengan membayar kurs spot dolar. Kurs pasar spot dipengaruhi oelh banyak factor, termasuk perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan suku bangsa nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai tukar di masa mendatang. Kurs nilai tukar pasar spot dapat dinyatakan langsung atau tidak langsung. Apabila dinyatakan langsung, kurs nilai tukar menunjukan jumlah unit mata uang domestic yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Sebagai contoh, pada suatu hari, harga dolar AS atas satu rupee India adalah $0,022737. Kuotasi tidak langsung adalah kebalikan dari langsung harga satu unit mata uang domestic dalam mata uang asing. Dalam contoh di atas, untuk mendapatkan 1 dolar AS diperlukan kira-kira 43,98 rupee.
Transaksi pada pasar forward adalah penjualan untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot. Jika kur spot franc Swisss ditawarkan sebesar $0,7573, sedangkan kurs forward 6 bulan franc ditawarkan sebesar 0,42% di Amerika Serikat yang dihitung sebagai berikut: premium (diskonto) kurs forward = (kurs forwad – kurs spot) / kurs spot x 12/n, dimana n adalah jumlah bulan dalam kontrak forwad. Jadi, ($0,7578 - $0,7573) $0, 7573 x 12/6 = 0,42. Seandainya franc Swiss dinyatakan secara tidak langsung, besar premiumnya akan ditentukan sebagai berikut: premium (diskonto) kurs forwad = (kurs spot – kurs forwad) / kurs forwad x 12/n, atau (Swfr. 3204 – Swfr. 3177) / 1,3177x 12/6 = 0,42.
Permasalahan
Mata uang Negara-negara industri maju menemukan nilainya secara bebas dalam pasar mata uang. Nilai uang yang berfluktuasi secara khusus terjadi di Eropa Timur, Amerka Latin, dan beberapa bagian Asia. Fluktuasi mata uang meningkatkan jumlah nilai tukar translasi yang dapat digunakan dalam proses translasi dan menimbulkan keuntungan dan kerugian matauang asing. Pergerakan mata uang juga sangat berhubungan erat dengan tingkat inflasi local.
Pengaruh alternative kurs translasi terhadap laporan keuangan
Ketiga nilai tukar berikut ini dapat digunakan ketika melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestic. Pertama, kus kini (current) adalah kurs nilai tukar pada saat laporan keuangan. Kedua, kurs historis (historical) adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi. Terakhir, kurs rata-rata (average) yaitu rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis. Karena kurs rata-rata hanyalah variasi tambahan dari kurs kini atau kus historis, maka pembahasan berikut ini berpusat pada dua kurs tersebut.
Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan atau penurunan dalam ekuivalen dolar saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan. Penggunaan kurs kini menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi. Contoh: menstranslasikan persediaan senilai FC1.000 berdasarkan kurs kini (FC4 = $1) akan menghasilkan kerugian translasi sebesar $250 (FC1.000/2 – FC1.000/4). Di sini harus dibedakan antara keuntungan dan kerugian translasi dan keuntungan dan kerugian transaksi, dimana keduanya merupakan keuntungan dan kerugian akibat nilai tukar. Transaksi mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang, dengan pembayaran yang dibuat dalam mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan mata uang asing. Translasi diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan pelapor.
Transaksi mata uang asing
Transaksi dalam mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaanmembeli atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan mata ung asing. Suatu mata uang asing dapat berdenominasi dalam suatu mata uang tetapi diukur atau divatat dalam mata uang yang lain. Untuk memahami mengapa hal ini terjadi, pertimbangkanlah pertama-tama istilah mata uang fungsional. Mata uang fungsional sebuah perusahaan diartikan sebagai mata uang lingkungan ekomoni yang utama dimana perusahaan beroperasi dan menghasilkan arus kas.
Untuk menggambarkan perbedaan antara suatu translasi yang berdenominasi dalam suatu mata uang tetapi diukur dalam mata uang lainnya, misalkan sebuah anak perusahaan AS di Hongkong membeli persediaan barang dagang dari Republik Rakyat Cina yang dibayarkan dalam renminbi. Mata uang fungsional anak perusahaan adalah dolar AS. Dalamkasus ini, anak perusahaan akan mengukur translasi mata uang asing yang berdenominasi dalam renmindi-ke dalam dolar AS, mata uang yang digunakan dalam catatn bukunya. Dari sudut pandang induk perusahaan, kewjiabn anak perusahaan berdenominasi dalam renminbi, tetapi dikuur dalam dolar AS, mata uang fungsionalnya, untuk keperluan konsolidasi.
Berdasarkan hal ini, penyesuaian kurs nilai tukat valuta asing (yaitu keuntungan atau kerugian atas transaksi yang telah terjadi) perlu dibuat pada saat terjadi perubahan kurs nilai tukar diantar tanggal transakksi dan tanggal penyelesaian. Apabila laporan keuangan disusun sebelum penyelesaian transaksi, penyesuaian akuntansi (yaitu keuntungan atau keruguan dari transaksi yang belum diselesaikan) akan sama dengan perbedaan antara jumlah yang awalnya dicatat dan jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan.
Translasi mata uang asing
Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunakan berbagai metode untuk menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang dinyatakan dalam mata uang asing menjadi dalam mata uang domestic. Metode translasi ini dapat diklsifikasikan menjadi dua jenis: metode yang menggunakan kurs translasi tunggal untuk menyajikan ulang saldo dalam nilai ekuivalen dalam mata uang domestikdan metode yang menggunakan berbagai macam kurs yaitu metode kurs berganda yang menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai kinidalam proses translasi.
Perkembangan akuntansi translasi
Untuk memberikan beberapa sudut pandang sejarah terhadap status akuntansi translasi yang ada sekarang, berikut ini narasi singkat mengenai inisiatif pelaporan keuangan di Amerika yang mewakili pengalaman di Negara-negara lain.
• Sebelum 1965
Sebelum tahun 1965, praktik translasi kebanyakan perusahaan AS dipndu oleh Accounting Research Bulletin No 4 (APB No. 4), yang kemudian duterbitkan kembali sebagai Bab 12 dalam ARB No.43. pernyataan ini mendorong pengguna metode kini-nonkini.
• 1965 – 1975
Bab 12 ARB No. 43 memperbolehkan penggecualian tertentu atas metode kini-nonkini. Dalam keadaan tertentu, persedian dapat ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Utang jangka panjang yang timbul karena pembelian aktiva jangka panjang dapat ditranslasikan berdasarkan kurs kini apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar yang besar.
• 1975 – 1981
Untuk mengakhiri keanekaragaman perlakuan yang diperbolehkan menurut standar translasi sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS N0. 8 yang controversial pada tahun 1975. Pernytaan ini secara signifikan mengubah praktik di AS dan praktik sejumlah perusahaan asing yang menggunakan GAAP AS karena mengharuskan pengguna metode translasi temporal.
• 1981 - hingga kini
Pada bulan Mei 1978, FASB mengundang komentar piblik terhadap 12 pertanyaan pertama yang dikelurkannya. Kebanyakan dari 200 surat yang diterima menyinggung FAS No. 8, yang mendorong agar FAS No. 8 tersebut diubah. Menanggapi ketidakpuasan public tersebut, FASB mempertimbangkan kembali FAS No. 8 dan setelah melalui banyak pertamuan public dan dua draft sementara, menerbitkan Statement of Financial Accounting Standars No. 52 pada tahun 1981. Dengan tujaun berdasarkan pada konsep mata uang fungsional.

Sumber : International Accounting, Buku 2 – edisi 5.

PEKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI

Akuntansi harus dapat memberikan respon terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang terus berubah dan mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial, dan politik yang ada dalam lingkungan operasinya. Dan kita pun harus mempelajari perkembangan dalam bidang yang lain agar dapat memahami dengan lebih baik, sistem akuntansi suatu negara dengan mempengaruhi faktor-faktor dasar yang mempengaruhi perkembangannya. Karena akuntansi berbeda dari tempat ke tempat lain di seluruh dunia dan pengetahuan mengenai faktor perkembangan membantu untuk memahami mengapa hal itu terjadi. Dengan kata lain, perbedaan-perbedaan yang terlihat dan persamaan-persamaan dapat dijelaskan melalui faktor tersebut. Karena akuntansi bereaksi terhadap lingkungannya, lingkungan budaya, ekonomi, hukum, dan politik yang berbeda-beda menghasilkan sistem akuntansi yang berbeda dan lingkungan yang srupa menghasilkan sistem yang serupa pula.
Selain itu kita juga harus melakukan klasifikasi (perbandingan) sisitem akuntansi keuangan nasional atau regional. Tujuannya adalah untuk mengelompokan sisitem akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya. Klasifikasi mengungkapkan sruktur dasar dimana anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan dan perbedaan, pemahaman kita mengenai sistem akuntansi lebih baik.

PERKEMBANGAN
Setiap negara memiliki faktor dan perkembangan akuntansi yang berbeda. Delapan faktor berikut ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan akuntansi. Tujuh faktor pertama berupa ekonomi, sejarah sosial, dan/ atau kelembagaan dan merupakan faktor yang sering disebutkan oleh para penulis akuntansi. Akhir-akhir ini hubungan antara budaya (faktor ke delapan ini) dan perkembangan akuntansi milai digali lebih lanjut.


1. Sumber Pendanaan
Sistem berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki fokus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif. Karena lembaga keuangan memiliki akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan, untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan risiko terkait.
2. Sistem Hukum
Digunakan untuk menentukan bagaiman individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki dua otoritas dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum(kasus), aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakup banyak prosedur. Sebaliknya, hulum umum berkembang atas dasar kasus perkasus tanpa adanya usaha untuk mencakp seluruh kasus dalam kode yang lengkap.
3. Perpajakan
Peraturan perpajakan secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Di negara serperti Belanda, akuntansi kueangan dan pajak berbada: laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan dengan hukum pajak. Ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kandang aturan pajak mengharuskan penarapan prinsip akuntansi tertentu.
4. Ikatanpolitik dan Ekomoni
Ide dan teknologi akuntansi dulakukan melalui penaklukan, perdagangan dan kekuatan sejenis. Banyak Negara-negara berkembang menggunakan system akuntansi yang dikembangkan ditempat lain, entah karena dipaksakan kepada Negara-negara tersebut (seperti India) atau karena pilihan meraka sendiri (seperti Negara-negara Eropa Timur sekarang meniru sisitem system akuntansi meraka menurut aturan Uni Eropa).
5. Inflasi
Inflasi ini menyababakan distori terhadap biaya historis dan mempangaruhi kecenderungan (tendensi) atau Negara unutk menerapkan perubahan harga terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan Ekomoni
Factor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekomonian dan menemtukan manakah yang paling utama. Ja\enis transaksi manentukan masalah akuntansi yang dihadapi. Masalah akuntansi seperti penilain aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector maufaktur menjadi semakin berkembang.
7. Tingkat Pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Sebagi contoh, pelaporan teknis yang komplieks mengenai varian perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali para pembaca mamahami akibat. Pengungkapan mengenai risikoefek deviratif tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8. Budaya
Varibel budaya mendasari pengaturan perkembangan disuatu Negara (seperti sisitem hukum. Hofstede menjelaskan empat dimensi budaya nasional ( nilai social):
• Induvidualisme merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan social yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung.
• Jarak kekeuasaan adalah sejauhmana hirarki dan pembagian kekeuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima.
• Penghindaran ketidakpastian adalah sejauh mana masyarakat marasa tidak nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa yang tidak pasti.
• Maskulinitas adalah sejauh mana peranan gender dibedakan dan kinerja dan pencapaian yang dapat dilihat ditekankan daripada hubungan dan perhatian.

KLASIFIKASI
Klasifikasi akuntansi inernasional dapat dilakukan dengan dua cara: yaitu dengan pertimbangan dan cara empiris. Klasifikasi pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi, dan pengalaman. Sedangkan klasifikasi empiris menggunakan metode statisktik untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia.
Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi
Pada pertengahan tahun 1960 Muller mengusulkan, klasifikasi pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di negra-negara Barat dengan system ekomoni berorientasi pasar:
1. Berdaasarkan pendekatan makroekomoni, praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan yujuan makro ekomoni nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan nasional, karena perusahaan bisnis mengkoordinasikan kegiatan mereka dengan kebujakan nasional.
2. Berdasarkan pendekatan makroekomoni, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip makroekomoni. Fokusnya terletak pada perusahaan secrara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaa harus memperhatikan modal fisik yang dimiliki.
3. Berdasarkan pendekatan independen. Akuntansi depandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan, dn bukan dari cabang kailmuan seperti ekomoni.
4. Berdasatkan pendekatan yang seragam. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemrintah. Otorisasi pajakdan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.
System Hukum: Akuntansi Hukum Umum dengan Hukum Kode
Pengklasifikasin sesuai dengan sisitem suatu Negara selama kurang lebih 20 tahun terakhir:
1) Akuntansi dalam Negara-negara Hukum umum, yaitu memiliki karakter berorientasi terhadap “ penyajian wajar”, trasparansi dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Penentuan standar akuntansi cenderung merupakan aktivitas sektur swasta dengan peranan penting yang di minta adalah profesi akuntansi.
2) Akuntansi dalam Negara-negara Hukum kode yaitu memiliki karakteristik berorientasi logistic, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuian antara akuntansi keuangan dan pajak. Bank atau pemerintah mendominasi sumber keuangan Itujukan untuk perlindungan kreditor.
Pemerintah karakter akuntansi mempararelkan hal yang disebut sebagai model “pemegang saham” dan “pihak berkepentingan” tata kelola perusahaan dalam Negara hokum umum dan hukum kode. Sistem hokum suatu negara dan sistem keuangannya dapat dikaitkan dalam suatu hubungan sebab-akibat. Suatu sistem legal dalam hukum umum menekankan hak pemegang saham dan menawarkan perlindungan yang lebih kuat kepada investor dar ipada sistem hukum kode.
Pasar modal yang kuat berkembang di Negara-negara hokum umum dan pasar modal yang lemah berkembang di Negara-negara hokum kode perusaahaan-perusahaan di Negara hokum umum memperoleh modal dalam jumlah yang besar melalui penawaran piblik saham kepada jumlah investor, dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan di Negara hokum kode. Karena investor memiliki posisi wajar terhadap perusahaan, terdapat permintan akan informasi akuntansi yang mencerminkan kinerja operasi dan posisi keuangan dengan akurat. Penhgungkapan public menyelesaikan masalah informasi yang tidak seimbang (asimetris) antara perusahaan dan investor.

Sumber : International Accounting, Buku 2 – edisi 5.

PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN

Persaingan global dan cepatnya penyebaran informasi mendukung semakin sempitnya perbedaan nasional dalam praktik akuntansi manajemen. Tekanan tambahan mancakup anrata lain perubahan pasar dan teknologi. Pertumbuhan privatisai, intensif biaya, dan kinerja, serta kondisi operasi global melalui usaha patungan dan kaitan strategis lainnya. Hal tersebut mandorong manajemen perusahaan multinasional untuk tidak hanya menerapkan teknik akuntansi internal yang dapat dibandingkan, tetapi juga menggunakan teknik-teknik ini dengan cara yang sama.
Pembuatan Model Usaha
Penentuan model usaha merupakan gambaran besar, dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu perusahaan. Hal ini mencakup empat dimensi utama:
1. Mengidentifikasikan factor-faktor utama yang relevan terhadap kemajuan perusahaan di masa depan.
2. Merumuskan teknik yang memadai untuk meramalkan perkembangan masa depan dan menganalisis kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan tersebut.
3. Mengembangkan sumber-sumber data untuk mendukung pilihn-pilihan stratrgis.
4. Menstranslasikan pilihan-pilihan tertentu menjaid serangkain tindakan yang spesifik.
Alat perencanaan
Suatu system dapat diterapakan untukmengumpulakan informasi atas pesaing dan kondisi pasar . baik pesaing dan kondisi pasar dianalisis untuk melihat pengaruh keduanya terhadap kedudukan persaingan dan tingkat keuntungan perusahaan. Masukan-masukan yang diperoleh dari analisis ini digunakan untuk merencanakan ukuran-ukuran yang diguankan untuk mempertahankan atau memperbesar pangsa pasar atau unutk mengenali dan mendayagunakan produk baru dan kesempatan pasar.
Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP. Analisis ini menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungakan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan serangkaian strategi yang dapat dijalankan.
Penganggaran modal
Terdapat beberapa prosedur untuk menentukan struktur modal yang optimum dari suatu perusahaan, mengukur biaya modal suatu perusahaan, dan mengevaluasi alternative investai berdasarkan kondisi ketidakpastian. Aturan keputusan untuk pilihan investasi umumnya memerlukan pendiskontoan arus kas investasi yng telah disesuaikan dengan risiko berdasrakan tingkat suku bunga yang memadai: rata-rata tertimbang biaya modal perusahaan.
Sudut pandang hasil keuangan
Pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal seperti: (1) pembatasan oleh pemerintah atas repatisi laba dan modal, (2) biaya izin, royalty, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak perusahaan, (3) perbedaan laju inflasi nasional, (4) perubahan kurs valuta asing, dan (5) perbedan pajak. Seseorang mungkin berpendapat bahwa tingkat penegembalian dan risiko suatu investasi luar negeri dapat dievaluasi drai sudut pandang pemegang saham domestic induk perusahaan.
Mengukur Ekspektasi Pengembalian
Mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing merupkan hal yang cukup menantang. Misalkan, untuk keperluan diskusi, unit operasi manufaktur Daimler-Chrysler di AS sedang mempertimbangkan untuk membeli 100 kepemilikan fasilitas manufaktur di Rusia. Induk perusahaan AS akan mendanai setengah dari investasi tersebut dalam bentuk uang tunai dan peralatan; sisanya akan didanai oleh pinjaman bank local dengan tingkat suku bunga pasar yang berlaku. Fasilitas Rusia tersebut akan mengimport setengah dari bahan mentah dan komponennya dari induk perusahaan AS dan akan mengekspor setengah dari hasil produksinya ke Hungaria. Untuk mengembalikan dana kepada induk perusahaan, dan imbalan fasilitas Rusia akan membayar lisensi, royalty untuk penggunan pateninduk perusahaan, dan jasa teknis untuk jasa manajemen yang diterima. Laba dan fasilitas Rusia akan dikirimkan kepada induk perusahaan sebagai deviden.
Metode untuk mengestimasikan proyeksi arus kas yang terkait dengan fasilitas di Rusia mirip dengan yang digunakan untuk sebuah perusahaan domestic. Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan pengalaman antisipasi pengihan. Beban operasi dan pajak local juga sama-sama diramalkan. Namun yang demikian terdapat tambahan kerumitn yang harus dipertimbangkan, antara lain:
1. Arus kas proyek versus induk perusahaan
2. Arus kas induk perusahaan yang terkait dengan pendanaan
3. Pendanaan yang bersubsidi
4. Risiko politik




Biaya Modal Multinasional
Jika investasi di luar negeri dievaluasi menggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya; dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan debagai berikut:
Ka = rata-rata tertimbang biaya modal (setelah pajak)
Ke = biaya ekuitas
Ki = biaya utang sebelum pajak
E = nilai ekuitas perusahaan
D = nilai utang perusahaan
S = nilai struktur modal perusahaan (E+D)
T = tariff pajak marginal
Masalah serupa juga berkaitan dengan pengukuran komponen utang dari rata-rata biaya modal. Di sebuah Negara, biaya utang ini merupakan suku bunga efektif dikalikan dengan (1-t) karena bunga umumnya merupakan beban yang dapat dikurangkan terhadap pajak.
Sisitem informasi manajemen
Penyusunan system informasi seluruh dunia milik suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan. Tugas ini menantang, karena kerangka dasar multinasionl secara alamiah lebih rumit dibandingkan dengan kerangka dasar satu Negara.
Informasi Manajemen dan Hiperinflasi
FAS No.52, mewajibkan penggunaan metode translasi temporal, seperti yang djelaskan pada sebelumnya, ketika melakukan translasiakun-akunperusahaan afiliasi luar negeri yang berada dalam lingkungan berinfliasi tinggi. Meskipun FAS No.52 dan ketentuan nasional sejenismemberikan panduan yang bermanfaat dalam neyusun laporan mata uang keras, ketentuan-ketentuan tersebut tidak memenuhi kebutuhan informasi perusahaan yang beroperasi di Negara-negara dengan inflasi tinggi. Dalam lingkungan inflasi tinggi, laporan keuangan yang disusun sesuai dengan FAS 52 cenderung menimbulkan distorsi realitas melalui:
• Menilai lebih atau menilai kurang pendapatan dan beban
• Melaporkan keuntungan atau kerugian translasi yang besar yang sulit untuk diinterprestasikan
• Mendistorsikan perbandingan kinerja antarwaktu.

Isu-isu Dalam Pengendalian Keuangan
System pengendalian manajemen bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang paling efektif dan paling efisien. Sebaliknya system pengendalian keuangan merupakan system pengukuran kuantitatif dan komunikasi yang memfasilitasi pengendalian meliputi: (1) komunikasi tujaun-tujuan keuangan secara tepat di dalam organisasi, (2) memeperinci criteria dan standar dalam evaluasi kinerja, (3) mengawasi kinerja, dan (4) mengkomunikasikan penyimpangan antara kinerja actual dan rencana kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab.
System pengendalian keuangan yang kuat memungkinkan manajemen puncak untuk memusatkan perhatian pada kegiatan anak perusahaan yang mengarah pada tujuan-tujuan umum. System pengendalian terdiri dari kebijakan operasional dan keuangan, struktur pelaporan internal, anggaran operasi dan panduan prosedur yang konsisten dengan tujuan manajemen puncak.
Penentuan Biaya Strategis
Beberapa perusahaan jepang telah memperkenalkan konsep biaya yang menekankan strategis manufaktir global mereka. Dalam pelaksanaannya, mereka telah meningkatkan proses pengendalian biaya dan yang lebih penting lagi, telah menciptakan kaitan langsung antara praktik manajemen akuntansi dengan tujuan perusahaan.
Banyak perusahaan Jepang menggunakan metode penentuan biaya berbasis harga. Selain dikenal sebagai penentu target biaya, metedologi penentuan biaya strategis ini didasarkan pada anggapan untuk merancang dan membangun produk dengan harga yang dimaksudkan untuk memperoleh keberhasilan pasar. Konsep biaya strategis lainnya yang diperkenalkan oleh Jepang adalah penentuan biaya perilaku. Dalam system penentuan biaya proses, overhead diterapkan terhadap barang atau jasa rutin dengan menggunakan suatu tariff penerapan overhead. Dari sudut pandang akuntansi biaya tradisional, overhead manufaktur dialokasikan terhadap produk menurut sebab-akibat.
Evaluasi kinerja operasi luar negeri
Mengevaluasi kinerja merupakan pusat dari sisitem pengendalian yang efektif. System evaluasi kinerja yang dirancang dengan tepat memungkinkan manajemen puncak untuk: (1) mempertimbangkan profitabilitas operasi yang ada, (2) menentukan area yang memiliki kinerja tidak seperti yang diharapkan, (3) mengalokasikan sumber-sumber daya perusahaan yang terbatas dengan produktif, (4) mengevaluasi kinerja manajemen, dan yang paling penting, (5) memastikan perilaku manajemen konsisten dengan prioritas strategi. Menembangkan suatu evaluasi kinerja yang efektif lebih tepat dikatakan sebagi suatu seni daripada sebagai ilmu.
Praktik Evaluasi Kinerja:ICI
Pengamatan atas pengaruh inflasi terhadap akun-akun historis mengungkapkan enam konsekuensi nagatif; (1) harga poko penjualan dinilai lebih rendah dibandingkan dengan penjualan kini, (2) modal yang digunakan dinilai lebih rendah terkait dengan nilai kini, (3) sebagai akibat dari (1) dan (2), pengembalian atas modal dinilai tinggi secara ganda, (4) perbandingan kinerja divisi yang didasarkan pada aktiva serupa dengan umum yang berbeda merupakan sesuatu yang tidak tepat, (5) perbandingan kinerja anak perusahaan antarnegara tidak bermakna, dan (6) perbandingan kinerja antarwaktu tidak valid.
ICI membagi ukuran kinerja ke dalam dua kategori; jangka panjang dan jangka pendek. Arus kas yang dihasilkan oleh produk dan ROI merupakan ukuran jangka panjang yang utama. Dengan ukuran arus kas, ICI berupaya untuk menentukan apakah suatu produk akan menghasilkan uang yang cukup untuk membayar penggantian pabrik, baginya untuk biaya perusahaan dan menghsilkan lab yang cukup untuk mendanai pertumbuhan yang realistis. Ketika membuat model operasinya, ICI menemukan bahwa tingkat pengembalian CCA diperlukan berbeda-beda untuk tiap Negara.
Standar Kinerja
Suatu perusahaan mungkin telah memiliki beberapa standar dalam lingkup perusahaan, seperti tingkat ROI optimum yang diminta, yang berlaku untuk anak perusahaan sendiri-sendiri atau untuk lini prodeuk; atau perusahaan dapat menentukan tingkat ROI berbeda atau acuan lain untuk anak perusahaan atau lini produk yang berbeda. Standar ini dapat distukan ke dalam anggaran dan kemudian dapat dibandingkan dengan hasil yang dicapai. Kinerja juga dapat diukur antarwaktu. Perusahaan dapat menetapkan resmi dalam rasio tertentu atau laba. Kinerja masa lalu biasanya signifikan untuk menbuat anggaran periode berikutnya, akhirnya, perusahaan dapat membandingkan kinerja luar negerinya sendiri dengan kinerja para pesaing atau membandingkan satu unitnya sendiri dengan unit yang lain
Anggaran yang relistik memungkinkan target kinerja memasukan perbandingan-perbandingan yang bersifat unik untuk unit tertentu. Perbandingan kinerja actual dengan anggaran juga memungkinkan manajemen kantor pusat untuk memisahkan hasil-hasil yang menjadi tanggung jawab anak perusahaan dari hasil-hasil yang berada di luar kendali manajer itu.

Sumber : International Accounting, Buku 2 – edisi 5.