Senin, 26 April 2010

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE BASIS DAPAT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk.

NAMA : YUNI
NPM : 21207218
KLS : 3EB05
MAT. KUL: RISET AKUNTANSI
DOSEN : Itichanah

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE
BASIS DAPAT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk.

Resume

Data warehouse merupakan kumpulan data yang berorientasi subjek, terintegrasi, tidak menguap, da berkala yang dirancang untuk mendukung manajemen dalam kebutuhan pengambilan keputusan (Immon, 1996) dari definisi diatas bisa diketahui bahwa karakteristik data warehose adalah berorientasi subjek, terintegrasi, tidak menguap, dan berkala.
Data warehouse berfungsi menggabungkan data, membersihkan data, untuk menjaga akurasi dan konsistensi data, dan mengorganisasikan data untuk memudahkan dan meningkatkan efisiensi pembuatan laporan keuangan.
Biasanya data yang terdapat pada warehouse memuat waktu 2 sampai10 tahun. Perancangan data warehouse mempunyai beberapa keistimewaan atau bisa disebut keuntungan menggunakan system data warehouse. Keuntungan tersebut diantaranya merupakan tempat penyimpanan data, mempermudah akses ke gudang data, keyakinan akan integritas dan kualitas data, menyediakan data kapanpun atau masa lalu, digunakan oleh pengguna untuk berbagai keperluan, mengurangi pengaruh pelaporan dan analisis dalam system operasional, sangat membutuhkan system integrasi.
Lankag yang perlu dilakuakan dalam membangun arsitektur data warehouse menyajikan proses dimaksud yang meliputi ekstrak dan pemuatan data, membersihkan dan memodifikasi data, membuat duplikasi dan dokumentasi, dan mengatur kueri data sumber.
Data warehouse yang dihasilkan dalam penelitian ini memiliki karakterisik mampu meminimalkan waktu proses pengolahan data, mempercepat proses pengolahan data, mendapatkan data yang akurat, bisa digunakan untuk mengotomatiskan proses pengolahan data, dan pada gilirannya bisa mempercepat pengambilan keputusan. Keberadaan data warehouse ini memungkinkan terjadinya perubahan system pengumpulan dan pengolahan data dari manual menjadi system komputerisasi.

Sumber : UG JURNAL VOL.2 NO.3 TAHUN 2008

ANALISIS TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN BAYESIN PADA PENDERITA CACAT PERGERAKAN

Nama : YUNI
NPM : 21207218
KLS : 3EB05
Mat. Kul: Riset Akuntansi
Dosen : Istichanah


ANALISIS TULISAN TANGAN
MENGGUNAKAN JARINGAN BAYESIN
PADA PENDERITA CACAT PERGERAKAN


Resume

Tulisan tangan adaalah suatu keterampilan komunikasi yang memerlukan askselarasi dari ujung pena dengan cepat dan teliti diatas permukaan kertas. Tulisan tangan yang dapat dibaca memerlukan koordinasi akurat anatara pergelangan tangan dan jari. Tetapi koordianasi tersebut tidak dapat dilakukan dengan baik pada orang yang menderita gangguan pergerakan, yang bisa disebabkan orang tersebut menderita penyakit seperti stroke, Parkinson dan schizophrenia.
Pengenalan tuliasan tangan dapat dibagi menjadi dua pengenalan yaitu secara terhubung dan terputus. Pengenalan tuliasan terhubung berarti bahwa mesin dapat mengenali tulisan ketika pengguna sedang menulis secara waktu nyata. Pengenalan tulisan terputus merupakan kebalikan dari pengenalan tulis tangan terhubung. Pengenalan dilakukan setelah penulisan selesai. Suatu pemindai optis mengkonversi citra dari tuliasan ke pola bit (Tappert dkk., 1990). Analisis tulisan tangan, dibagi menjadi tujuh elemen dasar, yaitu kecepatan, tekana, bentuk, dimensi, kontinuitas, arah, dan urutan.
Analisi tulisan tangan dapat dilakukan melalui klasifikasi dengan menggunakan Bayesian Belief Network yang sangat efektif dalam kalsifikasi dan merepresentasi probailitas dengan baik. Dengan data pelatihan yang tidak besar bisa memberikan hasil yang baik. Tetapi bayes memiliki kekurangan yaitu biaya komputasi tinggi untuk mengoptimalkan struktur dan parameter untuk likelihood parameter ( Grossman dan Domingos, 2006; Cheng dkk., 2006).
Bayesin Belief Network (BBN) adalah suatu penyajian pengetahuan penting dan alat pemikiran, dibawak kondisi ketidak-pastian (Maragoudakis, dkk., 2006) dengan satu himpunan variable D = < X1, X2,…,Xn >, suatu BBN menguraikan kemungkinan distribusi di atas satuan variable ini.
Metode Bayesin dapat mengukur kecocokan setiap segmen karakter terhadap karakter yang diidentifikasikan. Dari hasil yang ditunjukkan maka keterbatasan pengenalan tulisan tangan penderiata penyakit tersebut diharapkan dapat diatasi.

Sumber : UG JURNAL

Kamis, 22 April 2010

ANALISIS PENGGUNAAN METODE BUNGA ANGSURAN PADA PT. SUMMIT OTO FINANCE.

NAMA : YUNI
NPM : 21207218
KLS : 3EB05
MAT.KUL.: RISET AKUNTANSI
DOSEN : ISTCHANAH

ABSRAKSI

Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilakukan, dimana pihak penjual menerima uang muka (DP) dan sisanya dibayarkan dalam bentuk pembayaran cicilan selama waktu yang telah disepakati.
Dalam penjualan angsuran terdapat 4 metode yang dapat digunakan perusahaan untuk perhitungan bunga penjualan angsuran, yaitu Metode Sisa Harga Kontrak, Metode Long End Interest, Metode Short End Interest, Metode Anuitas.
Metode yang digunakan perusahaan adalah Metode Sisa Harga Kontrak. Metode ini lebih menguntungkan perusahaan karena pendapatan bunga yang dihasilkan lebih besar daripada menggunakan metode yang lainnya. Hal tersebut disebabkan karena pada metode ini bunga yang dibebankan dihitung dari saldo awal pokok pinjaman setelah dikurangi uang muka,sehingga pembayaran untuk setiap periode akan menghasilkan jumlah yang sama besar.
Metode yang lebih menguntungkan bagi pihak konsumen yaitu Metode Long End Interest karena bunga yang dibayar oleh konsumen dari periode satu ke periode berikutnya semakin kecil sesuai dengan makin kecilnya saldo pinjaman penjualan angsuran tersebut atau Metode Short End Interest yang bunganya dihitung atas dasar akumulasi pembayaran angsuran pokok dari satu periode ke periode lainnya.

sumber: PI (Mohamad Reza Pahlevi.21205439)
Daftar Pustaka (1987-2006)

ANALISA BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PT. TRI MANUNGGAL NUSA PERKASA

Nama : YUNI
NPM : 21207218
KLS : 3EB05
MAT. KUL: RISET AKUNTANSI
DOSEN : ISTICHANAH


ABSTRAK

Definisi tenaga kerja adalah suatu kontribusi manusia didalam kegiatan usaha untuk memperoleh suatu pembayaran terhadap para pekerja yang didasarkan pada jam kerja atau dasar unit yang diproduksi. Tujuan utama dengan di adakannya pengendalian biaya tenaga kerja adalah agar tercapainya biaya efisen tenaga kerja. Pengendalian tenaga kerja dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan cara menganalisa dengan kata lain mengadakan perbandingan antara biaya maupun waktu yang distandarkan dengan biaya maupun waktu yang sesungguhnya. Sebagai alat ukur pengemdalian biaya tenaga kerja adalah sistem biaya standar yang terdiri dari tiga model selisih yaitu: selisih tarif upah, selisih efisien upah, dan selisih taif efisen upah. Dari hasil analisa dalam ini perusahaan mengalami kerugian karena biaya tenaga kerja langsung standar lebih kecil dari biaya tenaga kerja langusng aktual yang disebabkan bertambahnya jam kerja karena perusahaan harus memproduksi diatas kapasitas normal sebagai akibat bertambahnya pesanan.

sumeber: PI daftar pustaka (1997-1999)

Kamis, 08 April 2010

Judul PI

Nama : Yuni
Kelas : 3EB05
NPM : 21207218
Tugas : Riset Akuntansi (Softskill)
Dosen : Istichanah




Judul : Pengaruh Gaji dan Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Penulis : Widiyarsih
Wkt Penerbit : 15 Januari 2009
Nama Majalah : UGNews
Lembaga Penerbit : Universitas Gunadarma
Vol & No. Majalah : 03

Ada beberapa komponen-komponen dalam artikel ini, yaitu :
1. Abstrak
2. Pendahuluan
3. Telaah Pustaka
Manajemen Sumber Daya Manusia
Kompensasi
Upah dan Gaji
Asuransi
Kesejahteraan Karyawan
Produktivitas Kerja
4. Metode Penelitian
Teknik Analisis Data
5. Hasil Pembahasan
Deskripsi Responden
Produktivitas Kerja pada PT. KY
Hasil Output SPSS Versi 10.0
6. Penutup
7. Daftar Pustaka

Identifikasi artikel ini menggunakan penelitian Metode Saintifik, karena :
 Menggunakan struktur teori
 Struktur teori digunakan untuk membangun satu atau lebih hipotesis
 Melakukan setting artificial misalnya dengan metode eksperimen dengan memanipulasi beberapa variable
 Menolak bahwa teori membumi (grounded) di datanya dan berargumentasi bahwa “ facts do not speak for themselves “
 Membutuhkan pengujian secara kuantitatif dan statistic.

Sabtu, 13 Maret 2010

good corporate gavernance

Nama :YUNI
NPM : 21207218
Kls : 3EB05
Mat. Kul : Akuntansi Pemeriksaan 2
Dosen : Renny Nura'ini

Good Corporate Governance
Good Corporate Governance (GCG) tidak lain pengelolaan bisnis yang melibatkan kepentingan stakeholders serta penggunaan sumber daya berprinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas. Hal tersebut, dalam keberadaannya penting dikarenakan dua hal. Hal yang pertama, cepatnya perubahan lingkungan yang berdampak pada peta persaingan global. Sedangkan sebab kedua karena semakin banyak dan kompleksitas stakeholders termasuk struktur kepemilikan bisnis. Dua hal telah dikemukakan, menimbulkan: turbulensi, stres, risiko terhadap bisnis yang menuntut antisipasi peluang dan ancaman dalam strategi termasuk sistem pengendalian yang prima. Good Corporate Governance tercipta apabila terjadi keseimbangan kepentingan antara semua pihak yang berkepentingan dengan bisnis kita. Identifikasi keseimbangan dalam keberadaannya memerlukan sebuah system pengukuran yang dapat menyerap setiap dimensi strategis dan operasional bisnis serta berbasis informasi. Sistem pengukuran tersebut, tidak lain konsep BSC. BSC mampu mengukur kinerja komprehensif dan mengakomodasikan kepentingan internal bersama kepentingan eksternal bisnis. Pengukuran kinerja konsep GCG berdasarkan kepada lima dasar,yaitu: perlindungan hak pemegang saham, persamaan perlakuan pemegang saham, peranan stakeholders terkait dengan bisnis, keterbukaan dan transparansi, akuntabilitas dewan komisaris. Pengukuran kinerja tersebut juga, berdimensi aktifitas operasional internal, intelektual kapital dan pembelajaran, kapasitas untuk inovasi dan respon terhadap pasar, produk dan penerimaan pasar, hubungan dengan pelanggan, hubungan dengan investor, hubungan dengan partner dan stakeholders lainnya seperti Deperindag, hubungan dengan publik sasaran, lingkungan, keuangan. Pendek kata, pengukuran kinerja yang berorientasi GCG dipandang sebagai pengembangan dari pengukuran kinerja BSC. Good Corporate Governance memebrikan kontribusi dapat dijadikan alternatif penting meningkatkan kualitas proses bisnis melalui informasi yang dihasilkan serta peranannya sebagai performance driver, performance measurement. Karena, walau bagaimana pun proses bisnis diperbaiki secara tepat dan akurat apabila diperoleh informasi yang akurat serta kompr

Sumber :http://id.shvoong.com/business-management/management/1658624-good-corporate-governance/

Kamis, 11 Maret 2010

Audit Lingkungan

NAMA : YUNI
NPM : 21207218
KELAS : 3EB05
DOSEN : RENNY NURA'INI
MATA KULIAH : PEMERIKSAAN AKUNTANSI 2

Pengertian audit lingkungan
• Proses menemukan tingkat yang dipilih dari suatu organisasi untuk mentaati persyaratan peraturan dan kebijakan serta standar internal.
Menurut The International Chamber of Commerce 1989:
• Audit lingkungan merupakan pengujian yang sistematis dari interaksi antara setiap operasi usaha dengan keadaan sekitarnya.
Falsafah manajemen lingkungan
1. Pemecahan masalah
2. Mengelola ketaatan
3. Mengelola kepastian lingkungan
Manfaat Audit lingkungan
Untuk meningkatkan efektifitas manajemen dan rasa memperbaiki aktifitas pengelolaan lingkungan yang ada
Auditing sebagai komponen dari manajemen lingkungan:
– Manajemen lingkungan merupakan kerangka kerja atau metode untuk menuntun organisasi dalam mencapai dan mempertahankan kinerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Sistem manajemen lingkungan terdiri dari:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Menuntun dan mengarahkan
4. Mengkomunikasikan
5. Mengendalikan dan menelaah
Audit lingkungan di Indonesia
Sesuai dengan GBHN 1993, sistem yang dianut dalam pelaksanaan pembangunan nasional adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan.
“Pembangunan yang dilakukan untuk mengolah sumber daya alam, tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.”
 Dasar hukum upaya pelestarian lingkungan hidup adalah Undang undang no 4 tahun 1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup
 Pelaksanaan audit lingkungan hidup bersifat sukarela dan pemerintah tidak mewajibkan semua perusahaan melakukan audit lingkungan, namun pemerintah berhak melakukan pemeriksaaan
Auditing sebagai komponen dari manajemen lingkungan:
– Manajemen lingkungan merupakan kerangka kerja atau metode untuk menuntun organisasi dalam mencapai dan mempertahankan kinerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Sistem manajemen lingkungan terdiri dari:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Menuntun dan mengarahkan
4. Mengkomunikasikan
5. Mengendalikan dan menelaah

SUMBER :http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&q=audit+lingkungan&meta=&aq=0&aqi=g10&aql=&oq=AUDIT+L&fp=a05003197864f75b

Kamis, 04 Maret 2010

audit pemasaran

Nama : yuni
NPM : 21207218
KLS : 3eb05
Mat.Kul : Pemeriksaan Akuntansi 2
Dosen : Renny Nur'ainy

Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.

Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

Marketing Mix / Bauran Pemasaran

Marketing mix adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P

* Product (produk)
* Price (harga)
* Place (tempat, termasuk juga distribusi)
* Promotion (promosi)

Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan (finance), teori Marketing mix juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.[1]

Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu.

Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran).
Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia internet.

sumber : * Anief, Moh. 2000. Prinsip dan Dasar Manajemen: Pemasaran Umum dan Farmasi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
* Bovée. 1986. Contemporary Advertising. Illinois:Richard D. Irwin, Inc.
* Rothschild, Michael L.. 1987. Advertising. Canada: D. C. Heath and Company
* Jawi, Tiyang. 2007. Yogyakarta : http://prbusiness.blogspot.com

Senin, 01 Maret 2010

audit manufaktur

Nama : Yuni

Npm : 21207218

Kelas : 3eb05

Matkul : Pemeriksaan Akuntansi 2

Dosen : Renny Nur’ainy

AUDIT MANUFAKTUR

Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan suatu medium proses untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual.

Upaya ini melibatkan semua proses antara yang dibutuhkan untuk produksi dan integrasi komponen-komponen suatu produk. Beberapa industri, seperti produsen semikonduktor dan baja, juga menggunakan istilah fabrikasi atau pabrikasi. Sektor manufaktur sangat erat terkait dengan rekayasa atau teknik.

Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin manus factus yang berarti dibuat dengan tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan kata manufacturing muncul tahun 1683. Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi (1) perancangan produk, (2) pemilihan material, dan (3) tahap-tahap proses dimana produk tersebut dibuat. Pada konteks yang lebih modern, manufaktur melibatkan pembuatan produk dari bahan baku melalui bermacam-macam proses, mesin dan operasi, mengikuti perencanaan yang terorganisasi dengan baik untuk setiap aktifitas yang diperlukan. Mengikuti definisi ini, manufaktur pada umumnya adalah suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas sebagaiberikut:

-Perancangan Produk - Pembelian - Pemasaran
-Mesin dan perkakas - Manufacturing - Penjualan
-Perancangan proses - Production control - Pengiriman
- Material - Support services - Customer service

Hal-hal di atas telah melahirkan disiplin ilmu tentang teknik manufaktur. Sesuai dengan definisi manufaktur, keilmuan teknik manufaktur mempelajari perancangan produk manufaktur dan perancangan proses pembuatannya serta pengelolaan sistem produksinya (sistem manufaktur). Meskipun teknik manufaktur pada berbagai perguruan tinggi memiliki ke-khas-an sendiri-sendiri namun selalu ada bagian yang sama pada jurusan-jurusan tersebut. Keilmuan teknik manufaktur selalu berbasis kepada aktifitas pembuatan produk manufaktur yang melibatkan berbagai aktifitas dan sumberdaya seperti yang telah diuraikan di atas.

Jika dicermati, bidang ilmu teknik manufaktur sesungguhnya merupakan sinergi (gabungan yang saling menguatkan) dari jurusan teknik mesin dan teknik industri. Dari teknik mesin diadopsi ilmu-ilmu yang terkait dengan perancangan produk dan perancangan proses pembuatan, sedangkan dari teknik industri diadopsi ilmu-ilmu yang terkait dengan pengelolaan sistem di industri manufaktur (industri yang menghasilkan produk manufaktur). Dengan demikian akan ada beberapa matakuliah yang bisa dijumpai terdapat pada ketiga jurusan tersebut (overlapping).

Karena sinergi tersebut, di beberapa perguruan tinggi yang belum memiliki teknik manufaktur sebagai jurusan tersendiri, keilmuan teknik manufaktur biasanya menjadi bagian dari jurusan teknik mesin atau teknik industri. Dengan demikian banyak bidang ilmu di kedua jurusan tersebut yang juga dipelajari di jurusan teknik manufaktur.

Seperti yang telah dituliskan sebelumnya, teknik manufaktur berhubungan dengan produk-produk manufaktur. Yang dimaksud produk manufaktur di sini adalah produk-produk yang pembuatannya melalui berbagai proses manufaktur. Sebagai ilustrasi, mari kita perhatikan dan kita periksa beberapa obyek di sekitar kita: arloji, kursi, stapler, pensil, kalkulator, telpon, panci dan pemegang lampu. Kita segera akan menyadari bahwa semua obyek tersebut mempunyai bentuk yang berbeda. Benda-benda tersebut tidak akan bisa kita jumpai ada di alam ini sebagaimana seolah-olah tersedia begitu saja di ruangan kita. Benda-benda tersebut telah ditransformasikan (diciptakan/dibuat) dari berbagai material dan dirakit hingga menjadi benda-benda yang kita pergunakan sehari-hari.

Beberapa obyek terdiri dari satu komponen, seperti paku, baut, kawat, gantungan baju. Namun demikian, kebanyakan obyek – mesin pesawat terbang (ditemukan tahun 1939), ballpoint (1938), panggangan roti (1926), mesin cuci (1910), AC (1928), lemari es (1931), mesin fotocopy (1949), dan semua jenis mesin, serta ribuan produk lainnya - dibangun dari perakitan sejumlah komponen yang terbuat dari berbagai jenis material. Semua komponen tersebut dibuat melalui berbagai proses yang disebut manufaktur (manufacturing). Di samping produk-produk akhir tersebut, manufaktur juga melibatkan aktifitas dimana produk yang dibuat dipergunakan untuk membuat produk. Produk tersebut adalah mesin-mesin yang dipakai untuk membuat berbagai macam produk. Misalnya mesin press untuk membuat plat lembaran menjadi bodi mobil, mesin-mesin untuk membuat komponen, atau mesin jahit untuk memproduksi pakaian. Aspek yang sama pentingnya adalah perbaikan dan perawatan (service and maintenance) mesin-mesin tersebut selama umur hidupnya.

Contoh Permasalahan Dalam Pengembangan Produk Manufaktur
Sebagai contoh permasalahan di dalam perancangan dan pembuatan produk manufaktur, berikut ini diilustrasikan bagaimana permasalahan di dalam perancangan dan pembuatan paper clip. Paper clip, benda yang sangat sederhana yang kita jumpai sehari-hari, dikembangkan pertamakali oleh Johan Vaaler, seorang warganegara Norwegia dan menerima hak paten pada tahun 1901.

Anggaplah bahwa kita akan memproduksi paper clip. Sebelum proses produksi berlangsung, langkah pertama adalah merancang paper clips tersebut. Pada proses merancang produk tersebut, berbagai pertanyaan akan muncul, material jenis apa yang akan dipilih untuk membuat produk tersebut? Apakah material logam atau non logam seperti plastik? Jika dipilih logam, logam jenis apa? Jika dipilih material kawat, berapakah diameternya? Apakah penampangnya harus berbentuk bundar atau ada yang berbentuk lain? Jika kehalusan permukaan kawatnya penting, seberapa kasar seharusnya? Bagaimana caranya membentuk paper clip dari kawat tersebut? Apakah ditekuk dengan tangan atau dengan menggunakan alat bantu? Jika diperlukan, mesin apa yang harus dirancang atau dibeli untuk membuat memproduksinya? Jika sebagai perusahaan mendapatkan order 100 buah clip atau 1 juta clip, apakah pendekatan manufakturnya akan berbeda?

Kekakuan dan kekuatan juga tergantung kepada diameter kawat dan desain klip. Termasuk di dalam proses perancangan adalah pertimbangan-pertimbangan seperti jenis (style), penampilan fisik (appearance) dan kehalusan permukaan dari clip tersebut. Perhatikan, misalnya, bahwa beberapa jenis klip memiliki goresan di permukaannya, untuk memberikan gaya tekan yang lebih baik.

Setelah menyelesaikan perancangan, material yang cocok harus dipilih. Pemilihan material memerlukan pengetahuan tentang kebutuhan akan fungsi dan pemakaian produk tersebut, dan ini mengarahkan kepada pemilihan material yang tersedia secara ekonomis untuk memenuhi tuntutan tersebut pada harga yang sedapat mungkin paling murah. Pemilihan material juga melibatkan pertimbangan akan ketahanannya terhadap korosi, karena clip seringkali dipegang dan kontak dengan kotoran serta gangguan lingkungan lainnya. Perhatikan, kadang-kadang ada bekas karat akibat yang ditinggalkan oleh clip pada kertas yang disimpan pada waktu yang lama.

Banyak hal tentang clip ini yang harus ditanyakan. Apakah material yang dipilih bisa menahan lekukan (bending) pada saat proses pembuatan, tanpa retak atau patah? Bisakah kawat dipotong tanpa mengakibatkan keausan pada pisaunya? Akankah bekas potongannya halus atau meninggalkan permukaan yang tajam?

Akhirnya, metode pembuatan apakah yang paling ekonomis pada laju produksi yang diperlukan, sehingga kompetitif di pasar dan menghasilkan keuntungan. Selanjutnya, metode pembuatan yang tepat dengan perkakas yang tepat, mesin dan peralatan harus dipilih untuk membentuk kawat menjadi paper clip.

Contoh di atas adalah contoh berbagai masalah di dalam produksi suatu produk yang relatif sederhana, pada produk-produk lain mungkin akan dijumpai masalah-masalah yang jauh lebih rumit. Terutama bila produk tersebut melibatkan teknologi tinggi dan diproduksi dalam jumlah banyak sehingga melibatkan banyak mesin, fasilitas maupun tenaga kerja. Sebuah mobil, misalnya, terdiri dari sekitar 15.000 komponen, pesawat terbang transport C-5A terbuat dari lebih dari empat juta komponen dan pesawat Boeing 747-700 terbuat dari enam juta komponen. Semuanya dibuat dengan bermacam-macam proses yang disebut manufaktur (manufacturing). Dengan demikian bisa dibayangkan luasnya area industri manufaktur, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling canggih. Bagi kebanyakan negara industri, manufaktur merupakan tulang punggung perekonomian. Sebagai aktifitas ekonomi manufaktur menyumbang 20 hingga 30% nilai dari produk dan jasa yang dihasilkan di suatu negara.

Kenyataan itu telah membuktikan bahwa peluang sarjana teknik manufaktur masih terbentang luas.
Rujukan: Kalpakjian, S., Schmid, S. R., Manufacturing Engineering Technology, Prentice Hall International, New Jersey, 2001.

Sumber : google.com

Sabtu, 27 Februari 2010

SUMBER DAYA MANUSIA

Nama : yuni
NPM : 21207218
Kls : 3b05
mat.kul. : Pemeriksaan akuntansi 2
Dosen : Renny Nur'ainy

Definisi, Pengertian, Tugas & Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia / SDM - Ilmu Ekonomi Manajemen - Manajer MSDM

Definisi, Pengertian, Tugas & Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia / SDM - Ilmu Ekonomi Manajemen - Manajer MSDM

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.

Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :

1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection

a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.

b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.

c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.

2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation

Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.

3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection

kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.

Sumber : http://organisasi.org/definisi_pengertian_tugas_fungsi_manajemen_sumber_daya_manusia_sdm_ilmu_ekonomi_manajemen_manajer_msdm


Kamis, 11 Februari 2010

SISTEM KEPASTIAN MUTU

NAMA: YUNI
NPM:21207218
KELAS: 3 EB05
MATA KULIAH: PEMERIKSAAN AKUNTANSI 2
DOSEN: RENNY NUR'AINY


Definisi :
Menurut The International Standard for Terminology in Quality management, ISO 8402,
Audit mutu merupakan suatu pengujian yang sistematis dan independen untuk menentukan apakah aktivitas mutu dan hasil sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan apakah pengaturan tersebut diimplementasikan secara efektif dan cocok untuk mencapai tujuan

Manfaat Audit Mutu :
Menilai ketaatan terhadap prosedur pengendalian mutu dan standar program mutu
Menilai proses pengembalian keputusan untuk keabsahan
Menilai karakteristik mutu suatu produkserta proses yang berkaitan dengan spesifikasi dari pelanggan atau pendesainmelalui pengendalian dari inspkesi reguler
Memperbaiki efektivitas dari program manajemen mutu
Mengeksplorasi penyebab kerusakan, keluhan pelanggan dan masalah lain
Memperoleh sertifikasi normal dari program manajemen mutu
Mengarahkan dan memotivasi staff dan manajemen untuk menciptakan kesadaran mutu
Menunjukkan perhatian manajemen mutu terhadap pemasok untuk memperoleh perlindungan atas tuntutan liabilitas produk
Memperkenalkan formalitas dan konsistensi dalam program mutu
Melakukan pelatihan dan memberikan pengetahun teknis

Tujuan Audit Mutu (ISO 10011) :
Menentukan ketidaksesuaian
Menentukan efektivitas sistem mutu
Memberikan peluang untuk perbaikan sistem
Memenuhi persyaratan peraturan
Memudahkan registrasi / pendaftaran atas sistem mutu
Menilai pemasok dan memverifikasi sistem mutu pemasok
Menilai dan memverifikasi sistem mutu perusahaan sendiri.

Prinsip Audit Mutu :
Auditor harus berkualifikasi dan independen
Maksud dan tujuan dari audit harus diklarifikasi dan disetujui
Audit harus direncanakan dan dipersiapkan secara memadai
Orang yang bertanggung jawab atas aktifitas yang akan diaudit harus secara baik dan diberitahukan sebelum dan sesudah audit
Rencana audit dan laporan akhir harus tertulis
Auditor harus menindaklanjuti tindakan perbaikan
Penilaian terhadap standar harus obyektif, faktual dan apabila mungkin kuantitatif
Audit tidak mengganggu kegiatan operasional yang berjalan
Frekuensi, intensitas dan luas audit bervariasi dengan kebutuhan aktual
Kertas kerja dan dokumen audit harus disimpan dengan baik dan teratur
Uji petik untuk mengumpulkan bukti harus tidak memihak dan dapat dipercaya
Pemisahan Klien, Auditor, dan Auditee
Auditor
Mentaati persyaratan audit dan berkomunikasi dan mengklarifikasi dengan mitra audit yang lain
Merencanakan dan melaksanakan penugasan audit dengan baik
Mencatat observasi dan pelaporan
Memverifikasi tindakan korektif
Mengamankan dokumen audit
Memelihara kerahasiaan
Bekerja sama dengan lead auditor

Lead auditor
Membantu menetapkan rencana audit
Mewakili tim audit
Menyampaikan laporan audit
Klien
Menentukan kebutuhan dan memprakarsai audit
Menerima laporan audit
Menentukan tindak lanjut audit

Auditee :
Memberikan staf tentang audit
Memberikan dukungan pada auditor
Memberikan akses terhadap fasilitas dan material pembuktian
Bekerjasama dengan auditor
Melakukan tindakan korektif
Proyek Audit
Langkah langkah pokok auditing
Inisiasi audit
Perencanaan audit
Pelaksanaan audit
Pelaporan
Tindak lanjut
Penyelesaian


Kualifikasi Auditor Mutu
Prinsip
Definisi istilah audit
Maksud dan tujuan
Tipe audit, aplikasi dan maksud khusus
Hubungan antar fungsional audit dan protokol
Konvensi organisasional untuk fungsi audit
Penjadwalan audit
Program audit
Prinsip manajemen operasi

Praktik :
Menetapkan standar yang absah untuk proyek audit
Melakukan proyek audit
Konvensi dalam melaporkan hasil audit
Pemakaian yang etis dari laporan dan data audit
Konvensi dalam sistem dan prosedur audit
Konvensi dalam proses audit
Konvensi dari audit produksi
Konvensi dalam audit / survei pemasok

SUMBER : GOOGLE (http://www.google.co.id/#hl=id&q=pengertian+audit+mutu&start=10&sa=N&fp=7e99b3a5df14a093)