Selasa, 24 Mei 2011

AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA

Definisi: Suatu daftar periksa untuk menilai seluruh aspek dari manajemen sumber daya manusia dalam suatu perusahaan.
Menurut Sherman & Bohlander, audit SDM memberikan peluang untuk:
1. Menilai efektivitas fungsi SDM
2. Memastikan ketaatan terhadap hukum, kebijakan, perturan dan prosedur
3. Menetapkan pedoman untuk penetapan standar
4. Memperbaiki mutu staff SDM
5. Meningkatkan citra dari fungsi SDM
6. Meningkatkan perubahan dan kreatifitas
7. Menilai kelebihan dan kekurangan dari fungsi SDM
8. Memfokus staff SDM pada masalah masalah penting
9. Membawa SDM lebih dekat pada fungsi fungsi yang lain.
Pelaksanaan Audit: Audit dapat dilakukan oleh personel internal maupun eksternal
Memanfaatkan temuan audit: Untuk mengidentifikasi tipe tindakan korektif yang diperlukan
Metode metode untuk menganalisa temuan
1. Membandingkan program SDM dengan organisasi
2. Berdasar audit dari beberapa sumber otoritas
3. Mempercayai suatu ratio atau rata rata staf SDM dengan total
4. Menggunakan audit ketaatan untuk mengukur aktifitas SDM apakah sesuai dengan kebijakan, prosedur dan peraturan
5. Mengelola departemen SDM berdasarkan sasaran
Menyiapkan Laporan dan Rekomendasi: Laporan hasil temuan, evaluasi dan rekomendasi untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan program SDM

AUDIT PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK

Perkembangan teknologi computer berdampak pada profesi akuntan sebagai berikut:
a. Auditor perlu mengetahui dan mengerti teknologi computer.
b. Apabila perusahaan menggunakan system EDP yang rumit, auditor harus memiliki pengetahuan teknis yang baik tentang system auditnya, tanpa pengetahuan mengenai computer auditor tidak mampu membuat pertimbangan (judgement) yang tepat dan juga tidak akan dapat melakukan tugas akumulasi data yang diperlukan dengan baik.
Pengertian EDP auditing/Computer auditing:
a. Menurut Ron Weber, EDP auditing adalah proses mengumpulkan dan menilai bukti untuk menentukan apakah sistsem computer mampu mengamankan harta, memelihara kebenaran data maupun mencapai tujuan organisasi perusahaan secara efektif dan menggunakan aktiva perusahaan secara hemat.
b. Menurut Gallegos, Richardson dan Borthick: Computer auditing is the evaluation of computer information systems, practices and operation to assure the integrity of an entity’s information.
Include one or both of the following:
- Assessment of internal controls within the CIS environment to assure the validity, reliability and security of information
- Assessment of the efficiency and effectiveness of the CIS environment in economic terms.

Metode audit EDP
1.Auditing-around the computer: yaitu pendekatan audit dengan memperlakukan komputer sebagai kotak hitam, teknik ini tidak menguji langkah langkah proses secara langsung, hanya berfokus pada input dan output dari sistem computer.
Kelemahannya:
a. Umumnya data base mencakup jumlah data yang banyak dan sulit untuk ditelusuri secara manual
b. Tidak membuat auditor memahami sistem computer lebih baik
c. Mengabaikan pengendalian sistem, sehingga rawan terhadap kesalahan dan kelemahan potensial dalam system.
d. Lebih berkenaan dengan hal yang lalu dari pada audit yang preventif
e. Kemampuan computer sebagai fasilitas penunjang audit mubazir
f. Tidak mencakup keseluruhan maksud dan tujuan audit
2. Auditing-through the computer: pendekatan audit yang berorientasi computer yang secara langsung berfokus pada operasi pemrosesan dalam system computer dengan asumsi bila terdapat pengendalian yang memadai dalam pemrosesan, maka kesalahan dan penyalahgunaan dapat dideteksi.
3. Auditing-with the computer: menggunakan computer (audit software) untuk membantu melaksanakan langkah langkah audit. Generalized Audit Software Program (GASP) untuk substantive test.
Manfaat GASP:
a. memungkinkan auditor memiliki tingkat independensi yang tinggi
b. mengurangi keperluan tingkat keahlian computer dan pelatihan
c. dapat mengakses berbagai catatan klien tanpa program khusus
d. memungkinkan auditor mengendalikan pelaksanaan program
e. memanfaatkan kecepatan dan keakuratan computer
Kelemahan GASP: dirancang untuk kemudahan implementasi tapi mengabaikan efisiensi & banyak GASP hanya berfungsi pada computer tertentu
Perbedaan sistem audit manual dan EDP :
1. Visibility
2. Sarana dan fasilitas
3. Personalia
4. Pemisahan tugas
5. Kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan
6. Meningkatnya supervisi manajemen
7. Pelaksanaan transaksi secara otomatis dengan computer
Sistem pengendalian intern dalam EDP
SPI meliputi rencana organisasi serta metode dan ketentuan yg terkoordinir dalam suatu perusahaan:
1. untuk melindungi aktiva
2. mengecek kecermatan dan keandalan data akuntansi
3. meningkatkan efisiensi usaha
4. mendorong ditaatinya kebijakan manajemen
Pengendalian tambahan dalam EDP:
1. pengendalian umum (general control)
2. pengendalian aplikasi (application control)
Resiko audit (audit risk) adalah kemungkinan akuntan mengeluarkan pendapat wajar atas laporan keuangan yang mengandung kesalahan yang material.
Resiko audit meliputi:
1. resiko inheren adalah resiko adanya kesalahan yang material yg didukung
oleh laporan keuangan yang diaudit.
2. resiko pengendalian adalah resiko karena ketidakmampuan system untuk
menemukan dan menghindari kesalahan secara dini
3. resiko deteksi adalah resiko yang timbul karena auditor tidak menemukan
kesalahan material saat melakukan audit.
Transaction Flow Auditing (TFA): Suatu metode yang digunakan untuk mendokumentasikan pengendalian aplikasi terkomputerisasi guna mengaudit arus transaksi yang meliputi:
- siklus aktifitas bisnis organisasi
- tipe transaksi yg mngalir melalui siklus
- fungsi yg dilaksanakan dalam setiap sklus: mengakui, mengotorisasi,
memproses, mengklasifikasi dan melaporkan transaksi
Perdekatan TFA diorganisasi dalam 5 fase
1. General Risk Analysis (GRA)
2. Transaction Flow Review (TFR)
3. Specific Risk Analysis (SRA)
4. Compliance and substrantive audit test
5. Final reporting
Pengetahuan yang harus dimiliki auditor computer
1. Computer system, operation and software
2. CIS techniques
3. Management concept and practices
4. Security of CIS function
5. Assessment of risk and threats
6. Auditing concepts and practices
7. Additional qualifications
Kualitas yg harus dimiliki auditor computer:
1. ability to evaluate objectively
2. ability to recognize key issues quickly
3. ability to communicate effectively
4. Knowledge of the CIS function

ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

 Tujuan Utama : Untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibiayai.
 Suatu laporan yang menggambarkan dari mana datangnya dan untuk apa dana itu digunakan disebut : Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana
 Istilah lain yang digunakan untuk laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana adalah:
- Statement of Sources and Applications of Funds
- Statement of Sources and Use of Funds
- Funds Statement
- Statement of Financial Changes,
- Where-got, where-gone Statements
- Statement of Financial benefits Carned and Employed.
 Langkah-Langkah Penyusunan Analisa Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana :
 Penyusunan Laporan Perubahan Neraca (Statement of Balance Sheets Changes) yang disusun atas dasar dua neraca dari dua saat atau titik waktu.
 Dengan bantuan Laporan Laba/Rugi, maka dapat disusumn Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana (Kas (dalam artian Sempit) dan Modal kerja (Dalam Artian Luas)


ANALISIS ALIRAN DANA DALAM PENGERTIAN KAS
 Analisis Aliran Dana Dalam Pengertian Kas, merupakan aliran kas masuk (sumber dana) dan aliran kas keluar (penggunaan dana) yang langsung mempengaruhi besarnya kas yang berasal dari neraca dan laba/rugi.

 Unsur-Unsur yang memperbesar kas
o Berkurangnya unsure-unsur aktiva lancar selain kas
o Berkurangnya aktiva tetap
o Bertambahnya unsur-unsur dalam hutang lancar
o Bertambahnya hutang jangka panjang
o Bertambahnya modal sendiri
o Bertambahnya keuntungan

 Unsur-unsur yang memperkecil kas
o Bertambahnya unsur-unsur aktiva lancar selain kas
o Bertambahnya aktiva tetap
o Berkurangnya hutang lancar
o Berkurangnya hutang jangka panjang
o Berkurangnya modal sendiri
o Adanya pembayaran deviden kas
o Adanya kerugian

 Langkah-Langkah menyusun Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana dalam artian kas :
1. Penyusunan Laporan Perubahan Neraca (Statement of Balance Sheets Changes) yang menggambarkan masing-masing elemen antara dua titik waktu.yang akan dianalisa
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan tersebut dalam golongan-golongan yang memeperbesar kas dan yang memperkecil kas
3. Mengelompokkan elemen-elemen dalam Laporan Laba/Rugi atau Laporan Laba di tahan ke dalam golongan-golongan yang memeperbesar kas dan yang memperkecil kas
4. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana.

ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

 Tujuan Utama : Untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibiayai.
 Suatu laporan yang menggambarkan dari mana datangnya dan untuk apa dana itu digunakan disebut : Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana
 Istilah lain yang digunakan untuk laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana adalah:
- Statement of Sources and Applications of Funds
- Statement of Sources and Use of Funds
- Funds Statement
- Statement of Financial Changes,
- Where-got, where-gone Statements
- Statement of Financial benefits Carned and Employed.
 Langkah-Langkah Penyusunan Analisa Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana :
 Penyusunan Laporan Perubahan Neraca (Statement of Balance Sheets Changes) yang disusun atas dasar dua neraca dari dua saat atau titik waktu.
 Dengan bantuan Laporan Laba/Rugi, maka dapat disusumn Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana (Kas (dalam artian Sempit) dan Modal kerja (Dalam Artian Luas)


ANALISIS ALIRAN DANA DALAM PENGERTIAN KAS
 Analisis Aliran Dana Dalam Pengertian Kas, merupakan aliran kas masuk (sumber dana) dan aliran kas keluar (penggunaan dana) yang langsung mempengaruhi besarnya kas yang berasal dari neraca dan laba/rugi.

 Unsur-Unsur yang memperbesar kas
o Berkurangnya unsure-unsur aktiva lancar selain kas
o Berkurangnya aktiva tetap
o Bertambahnya unsur-unsur dalam hutang lancar
o Bertambahnya hutang jangka panjang
o Bertambahnya modal sendiri
o Bertambahnya keuntungan

 Unsur-unsur yang memperkecil kas
o Bertambahnya unsur-unsur aktiva lancar selain kas
o Bertambahnya aktiva tetap
o Berkurangnya hutang lancar
o Berkurangnya hutang jangka panjang
o Berkurangnya modal sendiri
o Adanya pembayaran deviden kas
o Adanya kerugian

 Langkah-Langkah menyusun Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana dalam artian kas :
1. Penyusunan Laporan Perubahan Neraca (Statement of Balance Sheets Changes) yang menggambarkan masing-masing elemen antara dua titik waktu.yang akan dianalisa
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan tersebut dalam golongan-golongan yang memeperbesar kas dan yang memperkecil kas
3. Mengelompokkan elemen-elemen dalam Laporan Laba/Rugi atau Laporan Laba di tahan ke dalam golongan-golongan yang memeperbesar kas dan yang memperkecil kas
4. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam Laporan Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana.

TRANSLASI MATA UANG ASING

Pengaruh mata uang dalam berkaitan dengan transaksi dalam mata uang asing, yaitu transaksi penjualan, pembelian, perberian pinjaman, atau melakukan pijnaman dalam denominasi mata uang asing.
Apakah pengaruh mata uang pelaporan yang di hasilkan dari proses transaksi benar-benar penting? Beberapa hasil studi menyatakan pengaruh tersebut tidak penting. Yang lain menunjukan bahwa pengaruh tersebut penting. Bartau dan Bodner memberikan bukti adanya hubungan yang agak tertunda antara perubahan nilai mata uang dan pengembalian saham, tetapi untuk seluruh metode translasi yang digunakan oleh perusahaan yang melakukan pelaporan. Pinto menemukan bahwa nilai penyesuaian translasi mata uang asing per saham yang tertunda itu berguna untuk meramalkan perubahan tahun per tahun dalam laba per saham. Disisi lain, apabila keuntungan dan kerugian translasi neraca dikaitkan dengan nilai perubahan, sering kali keuntungan dan keuguan tersebut menghasilkan sesuatu yang tidak sesuai dengan pengaruh ekonomi dari perubahan nilai tukar.
Alasan-alasan untuk melakukan translasi
Perubahan dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holisyik atas operasi perusahaan, baik domestic dan luar negeri. Untuk mencapai hal ini, laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk perusahaan. Proses penyajian ulang imformasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut sebagai translasi.
Kebanyakan masalah yang berkaitan dengan translasi mata uang berasal dari fakta bahwa nilai relatf mata uang asing jarang sekali ditetapkan. Kurs nilai tukar variable, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat digunakan dan perbedaan perlakluan atas keuntungan dan keruguan translasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari satu periode ke periode lain sulit dilakukan. Keadaan ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan multinasional untuk menyediakan pengungkapan informasi hasil operasi dan posisi keuangan.
Latar belakang dan Terminologi
Saldo-saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestic berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing : yaitu harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya. Mata uang Negara-negara dagang utama dibeli dan dijual dalam pasar global. Dengan dihubungkan lewat jaringan telekomunikasi yang canggih. Para pelaku pasar mencakup bank dan perantar mata uang lainnya, kalangan usaha, para individu, dan pedagang professional. Dengan menyediakan tempat bagi para pembelindan penjual mata uang, pasar mata uang asing memfasilitasi transfer pembayaran internasional (contoh: dari impor kepada eksportir), memungkinkan terjadinya pembeli / penjualan internasional secara kredit (contoh: letter of credit suatu bank yang memungkinkan barang dikirimkan kepada pembeli yang belum dukenal sebelum dilakukan pembayaran), dan menyediakan alat bagi paraindividu / kalangan usaha untuk melindungi diri mereka dari risiko nilai mata uang yang tidak stabil.
Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward, atau swap. Mata uang yang dibeli atau dujual pada spot. Umumnya harus dukirim secepatnya, yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Jadi, seorang turis Amerika yang hendak berangkat ke Jenewa dapt membeli dan segera menerima franc Swiss dengan membayar kurs spot dolar. Kurs pasar spot dipengaruhi oelh banyak factor, termasuk perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan suku bangsa nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai tukar di masa mendatang. Kurs nilai tukar pasar spot dapat dinyatakan langsung atau tidak langsung. Apabila dinyatakan langsung, kurs nilai tukar menunjukan jumlah unit mata uang domestic yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Sebagai contoh, pada suatu hari, harga dolar AS atas satu rupee India adalah $0,022737. Kuotasi tidak langsung adalah kebalikan dari langsung harga satu unit mata uang domestic dalam mata uang asing. Dalam contoh di atas, untuk mendapatkan 1 dolar AS diperlukan kira-kira 43,98 rupee.
Transaksi pada pasar forward adalah penjualan untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot. Jika kur spot franc Swisss ditawarkan sebesar $0,7573, sedangkan kurs forward 6 bulan franc ditawarkan sebesar 0,42% di Amerika Serikat yang dihitung sebagai berikut: premium (diskonto) kurs forward = (kurs forwad – kurs spot) / kurs spot x 12/n, dimana n adalah jumlah bulan dalam kontrak forwad. Jadi, ($0,7578 - $0,7573) $0, 7573 x 12/6 = 0,42. Seandainya franc Swiss dinyatakan secara tidak langsung, besar premiumnya akan ditentukan sebagai berikut: premium (diskonto) kurs forwad = (kurs spot – kurs forwad) / kurs forwad x 12/n, atau (Swfr. 3204 – Swfr. 3177) / 1,3177x 12/6 = 0,42.
Permasalahan
Mata uang Negara-negara industri maju menemukan nilainya secara bebas dalam pasar mata uang. Nilai uang yang berfluktuasi secara khusus terjadi di Eropa Timur, Amerka Latin, dan beberapa bagian Asia. Fluktuasi mata uang meningkatkan jumlah nilai tukar translasi yang dapat digunakan dalam proses translasi dan menimbulkan keuntungan dan kerugian matauang asing. Pergerakan mata uang juga sangat berhubungan erat dengan tingkat inflasi local.
Pengaruh alternative kurs translasi terhadap laporan keuangan
Ketiga nilai tukar berikut ini dapat digunakan ketika melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestic. Pertama, kus kini (current) adalah kurs nilai tukar pada saat laporan keuangan. Kedua, kurs historis (historical) adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi. Terakhir, kurs rata-rata (average) yaitu rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis. Karena kurs rata-rata hanyalah variasi tambahan dari kurs kini atau kus historis, maka pembahasan berikut ini berpusat pada dua kurs tersebut.
Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan atau penurunan dalam ekuivalen dolar saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan. Penggunaan kurs kini menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi. Contoh: menstranslasikan persediaan senilai FC1.000 berdasarkan kurs kini (FC4 = $1) akan menghasilkan kerugian translasi sebesar $250 (FC1.000/2 – FC1.000/4). Di sini harus dibedakan antara keuntungan dan kerugian translasi dan keuntungan dan kerugian transaksi, dimana keduanya merupakan keuntungan dan kerugian akibat nilai tukar. Transaksi mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang, dengan pembayaran yang dibuat dalam mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan mata uang asing. Translasi diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan pelapor.
Transaksi mata uang asing
Transaksi dalam mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaanmembeli atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan mata ung asing. Suatu mata uang asing dapat berdenominasi dalam suatu mata uang tetapi diukur atau divatat dalam mata uang yang lain. Untuk memahami mengapa hal ini terjadi, pertimbangkanlah pertama-tama istilah mata uang fungsional. Mata uang fungsional sebuah perusahaan diartikan sebagai mata uang lingkungan ekomoni yang utama dimana perusahaan beroperasi dan menghasilkan arus kas.
Untuk menggambarkan perbedaan antara suatu translasi yang berdenominasi dalam suatu mata uang tetapi diukur dalam mata uang lainnya, misalkan sebuah anak perusahaan AS di Hongkong membeli persediaan barang dagang dari Republik Rakyat Cina yang dibayarkan dalam renminbi. Mata uang fungsional anak perusahaan adalah dolar AS. Dalamkasus ini, anak perusahaan akan mengukur translasi mata uang asing yang berdenominasi dalam renmindi-ke dalam dolar AS, mata uang yang digunakan dalam catatn bukunya. Dari sudut pandang induk perusahaan, kewjiabn anak perusahaan berdenominasi dalam renminbi, tetapi dikuur dalam dolar AS, mata uang fungsionalnya, untuk keperluan konsolidasi.
Berdasarkan hal ini, penyesuaian kurs nilai tukat valuta asing (yaitu keuntungan atau kerugian atas transaksi yang telah terjadi) perlu dibuat pada saat terjadi perubahan kurs nilai tukar diantar tanggal transakksi dan tanggal penyelesaian. Apabila laporan keuangan disusun sebelum penyelesaian transaksi, penyesuaian akuntansi (yaitu keuntungan atau keruguan dari transaksi yang belum diselesaikan) akan sama dengan perbedaan antara jumlah yang awalnya dicatat dan jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan.
Translasi mata uang asing
Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunakan berbagai metode untuk menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang dinyatakan dalam mata uang asing menjadi dalam mata uang domestic. Metode translasi ini dapat diklsifikasikan menjadi dua jenis: metode yang menggunakan kurs translasi tunggal untuk menyajikan ulang saldo dalam nilai ekuivalen dalam mata uang domestikdan metode yang menggunakan berbagai macam kurs yaitu metode kurs berganda yang menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai kinidalam proses translasi.
Perkembangan akuntansi translasi
Untuk memberikan beberapa sudut pandang sejarah terhadap status akuntansi translasi yang ada sekarang, berikut ini narasi singkat mengenai inisiatif pelaporan keuangan di Amerika yang mewakili pengalaman di Negara-negara lain.
• Sebelum 1965
Sebelum tahun 1965, praktik translasi kebanyakan perusahaan AS dipndu oleh Accounting Research Bulletin No 4 (APB No. 4), yang kemudian duterbitkan kembali sebagai Bab 12 dalam ARB No.43. pernyataan ini mendorong pengguna metode kini-nonkini.
• 1965 – 1975
Bab 12 ARB No. 43 memperbolehkan penggecualian tertentu atas metode kini-nonkini. Dalam keadaan tertentu, persedian dapat ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Utang jangka panjang yang timbul karena pembelian aktiva jangka panjang dapat ditranslasikan berdasarkan kurs kini apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar yang besar.
• 1975 – 1981
Untuk mengakhiri keanekaragaman perlakuan yang diperbolehkan menurut standar translasi sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS N0. 8 yang controversial pada tahun 1975. Pernytaan ini secara signifikan mengubah praktik di AS dan praktik sejumlah perusahaan asing yang menggunakan GAAP AS karena mengharuskan pengguna metode translasi temporal.
• 1981 - hingga kini
Pada bulan Mei 1978, FASB mengundang komentar piblik terhadap 12 pertanyaan pertama yang dikelurkannya. Kebanyakan dari 200 surat yang diterima menyinggung FAS No. 8, yang mendorong agar FAS No. 8 tersebut diubah. Menanggapi ketidakpuasan public tersebut, FASB mempertimbangkan kembali FAS No. 8 dan setelah melalui banyak pertamuan public dan dua draft sementara, menerbitkan Statement of Financial Accounting Standars No. 52 pada tahun 1981. Dengan tujaun berdasarkan pada konsep mata uang fungsional.

Sumber : International Accounting, Buku 2 – edisi 5.

PEKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI

Akuntansi harus dapat memberikan respon terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang terus berubah dan mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial, dan politik yang ada dalam lingkungan operasinya. Dan kita pun harus mempelajari perkembangan dalam bidang yang lain agar dapat memahami dengan lebih baik, sistem akuntansi suatu negara dengan mempengaruhi faktor-faktor dasar yang mempengaruhi perkembangannya. Karena akuntansi berbeda dari tempat ke tempat lain di seluruh dunia dan pengetahuan mengenai faktor perkembangan membantu untuk memahami mengapa hal itu terjadi. Dengan kata lain, perbedaan-perbedaan yang terlihat dan persamaan-persamaan dapat dijelaskan melalui faktor tersebut. Karena akuntansi bereaksi terhadap lingkungannya, lingkungan budaya, ekonomi, hukum, dan politik yang berbeda-beda menghasilkan sistem akuntansi yang berbeda dan lingkungan yang srupa menghasilkan sistem yang serupa pula.
Selain itu kita juga harus melakukan klasifikasi (perbandingan) sisitem akuntansi keuangan nasional atau regional. Tujuannya adalah untuk mengelompokan sisitem akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya. Klasifikasi mengungkapkan sruktur dasar dimana anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan dan perbedaan, pemahaman kita mengenai sistem akuntansi lebih baik.

PERKEMBANGAN
Setiap negara memiliki faktor dan perkembangan akuntansi yang berbeda. Delapan faktor berikut ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan akuntansi. Tujuh faktor pertama berupa ekonomi, sejarah sosial, dan/ atau kelembagaan dan merupakan faktor yang sering disebutkan oleh para penulis akuntansi. Akhir-akhir ini hubungan antara budaya (faktor ke delapan ini) dan perkembangan akuntansi milai digali lebih lanjut.


1. Sumber Pendanaan
Sistem berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki fokus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif. Karena lembaga keuangan memiliki akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan, untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan risiko terkait.
2. Sistem Hukum
Digunakan untuk menentukan bagaiman individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki dua otoritas dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum(kasus), aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakup banyak prosedur. Sebaliknya, hulum umum berkembang atas dasar kasus perkasus tanpa adanya usaha untuk mencakp seluruh kasus dalam kode yang lengkap.
3. Perpajakan
Peraturan perpajakan secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Di negara serperti Belanda, akuntansi kueangan dan pajak berbada: laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan dengan hukum pajak. Ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kandang aturan pajak mengharuskan penarapan prinsip akuntansi tertentu.
4. Ikatanpolitik dan Ekomoni
Ide dan teknologi akuntansi dulakukan melalui penaklukan, perdagangan dan kekuatan sejenis. Banyak Negara-negara berkembang menggunakan system akuntansi yang dikembangkan ditempat lain, entah karena dipaksakan kepada Negara-negara tersebut (seperti India) atau karena pilihan meraka sendiri (seperti Negara-negara Eropa Timur sekarang meniru sisitem system akuntansi meraka menurut aturan Uni Eropa).
5. Inflasi
Inflasi ini menyababakan distori terhadap biaya historis dan mempangaruhi kecenderungan (tendensi) atau Negara unutk menerapkan perubahan harga terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan Ekomoni
Factor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekomonian dan menemtukan manakah yang paling utama. Ja\enis transaksi manentukan masalah akuntansi yang dihadapi. Masalah akuntansi seperti penilain aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector maufaktur menjadi semakin berkembang.
7. Tingkat Pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Sebagi contoh, pelaporan teknis yang komplieks mengenai varian perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali para pembaca mamahami akibat. Pengungkapan mengenai risikoefek deviratif tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8. Budaya
Varibel budaya mendasari pengaturan perkembangan disuatu Negara (seperti sisitem hukum. Hofstede menjelaskan empat dimensi budaya nasional ( nilai social):
• Induvidualisme merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan social yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung.
• Jarak kekeuasaan adalah sejauhmana hirarki dan pembagian kekeuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima.
• Penghindaran ketidakpastian adalah sejauh mana masyarakat marasa tidak nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa yang tidak pasti.
• Maskulinitas adalah sejauh mana peranan gender dibedakan dan kinerja dan pencapaian yang dapat dilihat ditekankan daripada hubungan dan perhatian.

KLASIFIKASI
Klasifikasi akuntansi inernasional dapat dilakukan dengan dua cara: yaitu dengan pertimbangan dan cara empiris. Klasifikasi pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi, dan pengalaman. Sedangkan klasifikasi empiris menggunakan metode statisktik untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia.
Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi
Pada pertengahan tahun 1960 Muller mengusulkan, klasifikasi pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di negra-negara Barat dengan system ekomoni berorientasi pasar:
1. Berdaasarkan pendekatan makroekomoni, praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan yujuan makro ekomoni nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan nasional, karena perusahaan bisnis mengkoordinasikan kegiatan mereka dengan kebujakan nasional.
2. Berdasarkan pendekatan makroekomoni, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip makroekomoni. Fokusnya terletak pada perusahaan secrara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaa harus memperhatikan modal fisik yang dimiliki.
3. Berdasarkan pendekatan independen. Akuntansi depandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan, dn bukan dari cabang kailmuan seperti ekomoni.
4. Berdasatkan pendekatan yang seragam. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemrintah. Otorisasi pajakdan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.
System Hukum: Akuntansi Hukum Umum dengan Hukum Kode
Pengklasifikasin sesuai dengan sisitem suatu Negara selama kurang lebih 20 tahun terakhir:
1) Akuntansi dalam Negara-negara Hukum umum, yaitu memiliki karakter berorientasi terhadap “ penyajian wajar”, trasparansi dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Penentuan standar akuntansi cenderung merupakan aktivitas sektur swasta dengan peranan penting yang di minta adalah profesi akuntansi.
2) Akuntansi dalam Negara-negara Hukum kode yaitu memiliki karakteristik berorientasi logistic, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuian antara akuntansi keuangan dan pajak. Bank atau pemerintah mendominasi sumber keuangan Itujukan untuk perlindungan kreditor.
Pemerintah karakter akuntansi mempararelkan hal yang disebut sebagai model “pemegang saham” dan “pihak berkepentingan” tata kelola perusahaan dalam Negara hokum umum dan hukum kode. Sistem hokum suatu negara dan sistem keuangannya dapat dikaitkan dalam suatu hubungan sebab-akibat. Suatu sistem legal dalam hukum umum menekankan hak pemegang saham dan menawarkan perlindungan yang lebih kuat kepada investor dar ipada sistem hukum kode.
Pasar modal yang kuat berkembang di Negara-negara hokum umum dan pasar modal yang lemah berkembang di Negara-negara hokum kode perusaahaan-perusahaan di Negara hokum umum memperoleh modal dalam jumlah yang besar melalui penawaran piblik saham kepada jumlah investor, dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan di Negara hokum kode. Karena investor memiliki posisi wajar terhadap perusahaan, terdapat permintan akan informasi akuntansi yang mencerminkan kinerja operasi dan posisi keuangan dengan akurat. Penhgungkapan public menyelesaikan masalah informasi yang tidak seimbang (asimetris) antara perusahaan dan investor.

Sumber : International Accounting, Buku 2 – edisi 5.

PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN

Persaingan global dan cepatnya penyebaran informasi mendukung semakin sempitnya perbedaan nasional dalam praktik akuntansi manajemen. Tekanan tambahan mancakup anrata lain perubahan pasar dan teknologi. Pertumbuhan privatisai, intensif biaya, dan kinerja, serta kondisi operasi global melalui usaha patungan dan kaitan strategis lainnya. Hal tersebut mandorong manajemen perusahaan multinasional untuk tidak hanya menerapkan teknik akuntansi internal yang dapat dibandingkan, tetapi juga menggunakan teknik-teknik ini dengan cara yang sama.
Pembuatan Model Usaha
Penentuan model usaha merupakan gambaran besar, dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu perusahaan. Hal ini mencakup empat dimensi utama:
1. Mengidentifikasikan factor-faktor utama yang relevan terhadap kemajuan perusahaan di masa depan.
2. Merumuskan teknik yang memadai untuk meramalkan perkembangan masa depan dan menganalisis kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan tersebut.
3. Mengembangkan sumber-sumber data untuk mendukung pilihn-pilihan stratrgis.
4. Menstranslasikan pilihan-pilihan tertentu menjaid serangkain tindakan yang spesifik.
Alat perencanaan
Suatu system dapat diterapakan untukmengumpulakan informasi atas pesaing dan kondisi pasar . baik pesaing dan kondisi pasar dianalisis untuk melihat pengaruh keduanya terhadap kedudukan persaingan dan tingkat keuntungan perusahaan. Masukan-masukan yang diperoleh dari analisis ini digunakan untuk merencanakan ukuran-ukuran yang diguankan untuk mempertahankan atau memperbesar pangsa pasar atau unutk mengenali dan mendayagunakan produk baru dan kesempatan pasar.
Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP. Analisis ini menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungakan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan serangkaian strategi yang dapat dijalankan.
Penganggaran modal
Terdapat beberapa prosedur untuk menentukan struktur modal yang optimum dari suatu perusahaan, mengukur biaya modal suatu perusahaan, dan mengevaluasi alternative investai berdasarkan kondisi ketidakpastian. Aturan keputusan untuk pilihan investasi umumnya memerlukan pendiskontoan arus kas investasi yng telah disesuaikan dengan risiko berdasrakan tingkat suku bunga yang memadai: rata-rata tertimbang biaya modal perusahaan.
Sudut pandang hasil keuangan
Pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal seperti: (1) pembatasan oleh pemerintah atas repatisi laba dan modal, (2) biaya izin, royalty, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak perusahaan, (3) perbedaan laju inflasi nasional, (4) perubahan kurs valuta asing, dan (5) perbedan pajak. Seseorang mungkin berpendapat bahwa tingkat penegembalian dan risiko suatu investasi luar negeri dapat dievaluasi drai sudut pandang pemegang saham domestic induk perusahaan.
Mengukur Ekspektasi Pengembalian
Mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing merupkan hal yang cukup menantang. Misalkan, untuk keperluan diskusi, unit operasi manufaktur Daimler-Chrysler di AS sedang mempertimbangkan untuk membeli 100 kepemilikan fasilitas manufaktur di Rusia. Induk perusahaan AS akan mendanai setengah dari investasi tersebut dalam bentuk uang tunai dan peralatan; sisanya akan didanai oleh pinjaman bank local dengan tingkat suku bunga pasar yang berlaku. Fasilitas Rusia tersebut akan mengimport setengah dari bahan mentah dan komponennya dari induk perusahaan AS dan akan mengekspor setengah dari hasil produksinya ke Hungaria. Untuk mengembalikan dana kepada induk perusahaan, dan imbalan fasilitas Rusia akan membayar lisensi, royalty untuk penggunan pateninduk perusahaan, dan jasa teknis untuk jasa manajemen yang diterima. Laba dan fasilitas Rusia akan dikirimkan kepada induk perusahaan sebagai deviden.
Metode untuk mengestimasikan proyeksi arus kas yang terkait dengan fasilitas di Rusia mirip dengan yang digunakan untuk sebuah perusahaan domestic. Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan pengalaman antisipasi pengihan. Beban operasi dan pajak local juga sama-sama diramalkan. Namun yang demikian terdapat tambahan kerumitn yang harus dipertimbangkan, antara lain:
1. Arus kas proyek versus induk perusahaan
2. Arus kas induk perusahaan yang terkait dengan pendanaan
3. Pendanaan yang bersubsidi
4. Risiko politik




Biaya Modal Multinasional
Jika investasi di luar negeri dievaluasi menggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya; dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan debagai berikut:
Ka = rata-rata tertimbang biaya modal (setelah pajak)
Ke = biaya ekuitas
Ki = biaya utang sebelum pajak
E = nilai ekuitas perusahaan
D = nilai utang perusahaan
S = nilai struktur modal perusahaan (E+D)
T = tariff pajak marginal
Masalah serupa juga berkaitan dengan pengukuran komponen utang dari rata-rata biaya modal. Di sebuah Negara, biaya utang ini merupakan suku bunga efektif dikalikan dengan (1-t) karena bunga umumnya merupakan beban yang dapat dikurangkan terhadap pajak.
Sisitem informasi manajemen
Penyusunan system informasi seluruh dunia milik suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan. Tugas ini menantang, karena kerangka dasar multinasionl secara alamiah lebih rumit dibandingkan dengan kerangka dasar satu Negara.
Informasi Manajemen dan Hiperinflasi
FAS No.52, mewajibkan penggunaan metode translasi temporal, seperti yang djelaskan pada sebelumnya, ketika melakukan translasiakun-akunperusahaan afiliasi luar negeri yang berada dalam lingkungan berinfliasi tinggi. Meskipun FAS No.52 dan ketentuan nasional sejenismemberikan panduan yang bermanfaat dalam neyusun laporan mata uang keras, ketentuan-ketentuan tersebut tidak memenuhi kebutuhan informasi perusahaan yang beroperasi di Negara-negara dengan inflasi tinggi. Dalam lingkungan inflasi tinggi, laporan keuangan yang disusun sesuai dengan FAS 52 cenderung menimbulkan distorsi realitas melalui:
• Menilai lebih atau menilai kurang pendapatan dan beban
• Melaporkan keuntungan atau kerugian translasi yang besar yang sulit untuk diinterprestasikan
• Mendistorsikan perbandingan kinerja antarwaktu.

Isu-isu Dalam Pengendalian Keuangan
System pengendalian manajemen bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang paling efektif dan paling efisien. Sebaliknya system pengendalian keuangan merupakan system pengukuran kuantitatif dan komunikasi yang memfasilitasi pengendalian meliputi: (1) komunikasi tujaun-tujuan keuangan secara tepat di dalam organisasi, (2) memeperinci criteria dan standar dalam evaluasi kinerja, (3) mengawasi kinerja, dan (4) mengkomunikasikan penyimpangan antara kinerja actual dan rencana kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab.
System pengendalian keuangan yang kuat memungkinkan manajemen puncak untuk memusatkan perhatian pada kegiatan anak perusahaan yang mengarah pada tujuan-tujuan umum. System pengendalian terdiri dari kebijakan operasional dan keuangan, struktur pelaporan internal, anggaran operasi dan panduan prosedur yang konsisten dengan tujuan manajemen puncak.
Penentuan Biaya Strategis
Beberapa perusahaan jepang telah memperkenalkan konsep biaya yang menekankan strategis manufaktir global mereka. Dalam pelaksanaannya, mereka telah meningkatkan proses pengendalian biaya dan yang lebih penting lagi, telah menciptakan kaitan langsung antara praktik manajemen akuntansi dengan tujuan perusahaan.
Banyak perusahaan Jepang menggunakan metode penentuan biaya berbasis harga. Selain dikenal sebagai penentu target biaya, metedologi penentuan biaya strategis ini didasarkan pada anggapan untuk merancang dan membangun produk dengan harga yang dimaksudkan untuk memperoleh keberhasilan pasar. Konsep biaya strategis lainnya yang diperkenalkan oleh Jepang adalah penentuan biaya perilaku. Dalam system penentuan biaya proses, overhead diterapkan terhadap barang atau jasa rutin dengan menggunakan suatu tariff penerapan overhead. Dari sudut pandang akuntansi biaya tradisional, overhead manufaktur dialokasikan terhadap produk menurut sebab-akibat.
Evaluasi kinerja operasi luar negeri
Mengevaluasi kinerja merupakan pusat dari sisitem pengendalian yang efektif. System evaluasi kinerja yang dirancang dengan tepat memungkinkan manajemen puncak untuk: (1) mempertimbangkan profitabilitas operasi yang ada, (2) menentukan area yang memiliki kinerja tidak seperti yang diharapkan, (3) mengalokasikan sumber-sumber daya perusahaan yang terbatas dengan produktif, (4) mengevaluasi kinerja manajemen, dan yang paling penting, (5) memastikan perilaku manajemen konsisten dengan prioritas strategi. Menembangkan suatu evaluasi kinerja yang efektif lebih tepat dikatakan sebagi suatu seni daripada sebagai ilmu.
Praktik Evaluasi Kinerja:ICI
Pengamatan atas pengaruh inflasi terhadap akun-akun historis mengungkapkan enam konsekuensi nagatif; (1) harga poko penjualan dinilai lebih rendah dibandingkan dengan penjualan kini, (2) modal yang digunakan dinilai lebih rendah terkait dengan nilai kini, (3) sebagai akibat dari (1) dan (2), pengembalian atas modal dinilai tinggi secara ganda, (4) perbandingan kinerja divisi yang didasarkan pada aktiva serupa dengan umum yang berbeda merupakan sesuatu yang tidak tepat, (5) perbandingan kinerja anak perusahaan antarnegara tidak bermakna, dan (6) perbandingan kinerja antarwaktu tidak valid.
ICI membagi ukuran kinerja ke dalam dua kategori; jangka panjang dan jangka pendek. Arus kas yang dihasilkan oleh produk dan ROI merupakan ukuran jangka panjang yang utama. Dengan ukuran arus kas, ICI berupaya untuk menentukan apakah suatu produk akan menghasilkan uang yang cukup untuk membayar penggantian pabrik, baginya untuk biaya perusahaan dan menghsilkan lab yang cukup untuk mendanai pertumbuhan yang realistis. Ketika membuat model operasinya, ICI menemukan bahwa tingkat pengembalian CCA diperlukan berbeda-beda untuk tiap Negara.
Standar Kinerja
Suatu perusahaan mungkin telah memiliki beberapa standar dalam lingkup perusahaan, seperti tingkat ROI optimum yang diminta, yang berlaku untuk anak perusahaan sendiri-sendiri atau untuk lini prodeuk; atau perusahaan dapat menentukan tingkat ROI berbeda atau acuan lain untuk anak perusahaan atau lini produk yang berbeda. Standar ini dapat distukan ke dalam anggaran dan kemudian dapat dibandingkan dengan hasil yang dicapai. Kinerja juga dapat diukur antarwaktu. Perusahaan dapat menetapkan resmi dalam rasio tertentu atau laba. Kinerja masa lalu biasanya signifikan untuk menbuat anggaran periode berikutnya, akhirnya, perusahaan dapat membandingkan kinerja luar negerinya sendiri dengan kinerja para pesaing atau membandingkan satu unitnya sendiri dengan unit yang lain
Anggaran yang relistik memungkinkan target kinerja memasukan perbandingan-perbandingan yang bersifat unik untuk unit tertentu. Perbandingan kinerja actual dengan anggaran juga memungkinkan manajemen kantor pusat untuk memisahkan hasil-hasil yang menjadi tanggung jawab anak perusahaan dari hasil-hasil yang berada di luar kendali manajer itu.

Sumber : International Accounting, Buku 2 – edisi 5.

Kamis, 19 Mei 2011

PENETAPAN HARGA TRANSFER DAN PERPAJAKAN INTERNASIONAL

PENETAPAN HARGA TRANSFER DAN PERPAJAKAN INTERNASIONAL

System pajak nasional berbeda-beda dan rumit. Anggota Uni Eropa dilaporakn lebih dari 200 tarif yang berbeda terhadap pajak pertambahan nilai saja. Manajer keuangna harus berurusan dengan aturan-aturan khusus yang menyangkut perpajakan sumber pendapatan dari luar negeri. Akhirnya, perjanjian pajak internasional, undang-undang, dan aturan senantiasa berubah. Perubahan dalam provisi pajak di satu Negara menimbulkan pengaruh yang rumit dan sangat kuas terhadap system perencanaan esensial bagi manajemen. Variabel-variabel mencakup perbedaan utama dalam sitem pajak nasonal (yaitu bagaimana Negara mengenakan pajak terhadap usaha yang beroperasi di wilayah yurisdiksinya), upaya nasional untuk membahas masalah perpajakan ganda (yaitu bagaiman Negara mengenakan pajak terhadap laba entitas usaha nasional yang bersumber dari luar negeri), dan peluang arbitrase antara wilayah yrisdiksi nasioanl bagi perusahaan multinasional.
Konsep dasar mencakup istilah netralitas pajak dan ekuitas pajak. Netralitas pajak berarti bahwa pajak tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan alokasi sumber daya. Dengan kata lain, kepitisan bisnis didorong oleh fundamental ekonomi, seperti tingkat imbalan, dan bukan pertimbangan pajak. Keputusan semacam ini seharusnya menghasilkan alokasi sumber daya yang optimal. Apabila pajak mempengaruhi alokasi sumber daya, hasilnya mungkin tidak terlalu optimal. Namun demikian, dalam kenyataannya, jarang sekali pajak bersifat netral. Ekuitas pajak berarti wajib pajak yang menghadapi situasi yang mirip serupa semestinya membayar pajak yang sama, tetapi terdapat kwtidak setujuan antar bagaimana menginterprestasikan konsep ini.
Keanekaragaman System Pajak Nasional
suatu perusahaan dapat melakukan bisnis internasional dengan mengekspor barang dan jasa atau dengan melakukan investasi asing langsung atau tidak langsung. Ekspor jarang sekali memicu potensi pajak di Negara yang melkukan impor, karena sulit sekali bagi Negara pengimpor untuk menetapkan pajak yang dikenakan atas eksportir luar Negeri.
Macam-macam Pajak
Berbagi jenis pajak yang dihadapi oleh perusahaan yang beroperasi di luar negeri. Pajak langsung, seperti pajak penghasilan, musah untuk dikenali dan umumnya diungkapkan pada laporan keuangan perusahaan. Yang lainnya, yaitu pajak tidak langsung seperti pajak konsumsi, tidak dapat dikenali dengan jelas dan tidak terlalu sering digunakan. Umumnya, meraka tersembunyi dalam pos “biaya dan beban lain-lain.”
Pajak penghasilan perusahaan mungkin digunakan secara lebih luas untuk menghasilkan pendapatan bagi pemerintah dibandingkan dengan pajak utama lainnya, dengan kemungkinan pengecualian untuk bea dan cukai. Pajak pungutan adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah terhadap dividen, bunga, dan pembayaran royalty yang diterima oleh investor asing. Sebagai contoh, misalkan suatu Negara mengekan pajak pungutan sebesar 10% atas bunga yang dibayarkan oleh obligasi. Apabila pajak ini dikenakan terhadap penerinma bunga dari luar negeri, pajak ini umumnya dipungut olh perusahaan pembayar bunga dari smbernya, yang kemudian membayarkan hasil pungutan itu kepada pengumpul pajak di Negara asal.
Pajak pertambahan nilai merupakan pajak komsumsi yang ditemukan di Eropa dan Kanada. Pajak ini umumnya dikenakan terhadap nilai tambah dari setiap tahap produksi atau distribusi. Pajak ini berlaku untuk total penjualan dikurangi dengan pembelian dari unit penjualan perantara. Pajak perbatasan, umumnya ditujukan untuk menjaga agar barang domestic dapat bersaing dalam harga dengan barang impor. Maka, pajak yang dihasilkan terhadap impor dilakukan secara pararel dan pajak langsung lainnya dibayarkan oleh produsen. Pajak transfer merupakan jenis pajak tidak langsung, pajak ini dikenakan terhadap pengalihan objek antarpembayar pajak dan dapat menimbulkan pengaruh yang penting terhadap keputusan bisnis seperti struktur akuisisi.
Untuk beban pajak terdapat beberapa perbedaan dalam beban pajak secara keseluruhan merupakan sesuatu yang penting dalam bisnis internasional. Banyak pertimbangan lain yang dapat secara signifikan mempengaruhi beban pajak efektif bagi perusahaan multinasional. Perbedaan nasional dalam difinisi penghasilan kena pajak juga merupakan hal yang penting. Misalkan depresiasi, dalam teori, sebagian biaya aktiva dikaitkan menjadi kadaluwarsa jika aktiva tersebut habis digunakan untuk memproduksi pendapatan. Agar sesuai dengan prinsip kesetandingan, biaya ynag kadaluwarsa ini diakui sebagai beban dan dikurangkan dari pendapatan yang terkait. Apabila aktiva dikonsumsi secara merata dalam setiap periode pelaporan, porsi biaya yang setara umumnya dibebankan pada setiap periode untuk keperluan palaporan keuangan eksternal.
Sedangkan system administrasi pajak yang digunakan yaitu system klasik dan integrasi. System klasik, pajak penghasilan perusahaan atas penghasilan kena pajak dikenakan pada tingkat pemegang saham. Pemegang saham dikenakan pajak pada saat laba perusahaan dibayarkan sebagai dividen atau pada saat mereka mencairkan investasinya. Sisitem integrasi, pajak perusahaan dan pemegang saham integrasi sedemikian rupa sehingga mengurangi atau mengeliminasi pengenaan pajak berganda atas pendapatn perusahaan. Kredit pajak atau system imputasi merupakan jenis system pajak integrasi yang umum. Berdasarkan system ini, pajak dikenakan terhadap pendapatan perusahaan, tetapi sebagian dari pajak yang dibayarkan dapat diperlakukan sebagai kredit terhadap pajak penghasilan pribadi jika dividen dibagikan kepada para pemegang saham. System pemisahan tarof merupakan jenis system pajak terintegrasi yang lain, di mana pajak lebih rendah dikenakan atas laba yang dibagikan (yaitu dividen) dan bukan berdasarkan laba ditahan.
Pemajakan Terhadap Sumber Laba dari Luar Negeri dan Pamajakan Ganda
Beberapa Negara, seperti Prancis, Kosta Rika, Hong Kong, Panama, Afrika Selatan, Swiss, dan Venezuela menerapkan prinsip pemajakan territorial dan tidak mengenakan pajak terhadap perusahaan yang berdomosili di dalam negeri yang labanya dihasilkan di luar wilayah tersebut. Hal ini mencerminkan gagarsan bahwa beban pajak perusahaan afiliasi luar negeri harus setara dengan para pesaing local dipandang sebagi perusahaan luar negeri yang kebetulan dimiliki oleh penduduk local.
Berdasarkan prinsip pemajakan seluruh dunia, laba luar negeri yang diperoleh sebuah perusahaan domestic terkena pajak yang dikenakan secara penuh baik di Negara tuan rumah maupun negara asal. Untuk menghindari keengganan kalangan usaha untuk berekspansi ke luar negeri dan untuk mempertahankan konsep netralis luar negeri, tempet domisili induk perusahaan dapat memilih untuk mmeperlakukan pajak luar negeri yang dibayarkan sebagai kredit terhadap pajak domestic induk perusahaan atau dedukasi sebagai pengurang atas penghasilan kena pajak. Perusahaan umumnya memilih sebagai kredit pajak, kerana akan menghasilkan pengurang satu per satu atas kewajiban pajak domestic sedangkan pengurang laba kena pajak hanya sebesar bagian beban pajak luar negeri yang kemudian dikalikan dengan tariff pajak marginal domestic.
Negara asal dapat mengenakan sumber pajak luar negeri dengan berbagai cara, salah satunya dengan cara pembatasan kredit pajak. Pembatasan kredit pajak digunakan untuk mencegah agar kredit pajak luar negeri dapat menghapuskan pajak atas sumber penghasilan domestic, banyak Negara menetapkan batasan umum atas jumlah pajak luar negeri yang dapat dikreditkan setiap tahunnya. Pajak kredit luar negeri tersendiri berlaku untuk pajak AS atas sumber pajak penghasilan luar negeri untuk masing-masing jenis penghasilan berikut ini:
•Pembatasan pasif (pendapatan dari investasi)
•Pendapatan jasa keuangan
•Pendapatan pajak pungutan yang tinggi
•Pendapatan transportasi
•Dividen dari masing-masing perusahaan luar negeri dengan porsi kepemilikan sebesar 10% hingga 50%.
Sedangkan dalam perjanjian pajak, para penandatangan perjajian umumnya menyetujuai bagaimana pajak dan intensif pajak akan dikenakan, dihormati, dibagi atau yang lain dihapuskan terhadap pendapatan usaha yang dihasilkan oleh warga Negara dari negeri lain di satu wilayah yirisdiksi pajak. Dengan demikian, kebanyakan perjanjian pajak antara Negara asal dan Negara tuan rumah memungkinkan laba yang dihasilkan oleh perusahaan domestic di Negara tuan rumah akan terkena pajak Negara asal jika perusahaan itu tetap berdiri permanen di sana.

Dimensi Perencanaan Pajak
Dalam melakukan perencanaan pajak, perusahaan multinasional memiliki keunggulan tertentu atas perusahaan yang murni domestic karena memiliki fleksibilitas geografis lebih besar dalam menentukan lokasi produksi dan sisitem distribusi. Fleksibilitas ini memberikan peluang tersendiri untuk memanfaatkan perbedaan antara yurisdiksi pajak nasional sehingga dapat nenurunkan beban pajak perusahaan secara keseluruhan. Pergeseran beban dan pendapatan melalui ikatan-ikatan dalam perusahaan juga memberikan peluang tambahan bagi MNC untuk meminimalkan pajak global yang dibayarkan. Sebagai respon atas hal ini, pemerintah nasional senantiasa merancang aturan hokum untuk meminimalkan kesempatan melakukan abitrase yang melibatkan bebrapa yurisdiksi pajak nasional yang berbeda. Pengamatan astas masalah perencanaan pajak ini dimulai dengan dua hal dasar: (1) Pertimbangan pajak seharusnya tidak pernah mengendalikan strategi usaha, (2) Perubahan hokum pajak secara konstan membatasi manfaat perencanaan pajak dalam jangka panjang.
Dalam penggabungan Kredit Pajak, laba yang digabungkan dari banyak sumber memungkinkan kelebihan kredit yang dihasilakn dari Negara dengan tariff pajak tinggi untuk mengurangi laba yang diteima dari wilayah dengan tarif pajak rendah.kelebihan kredit pajak contoh dapat diperluas untuk pajak-pajak yang dibayarkan berkaitan dengan deviden yang dibagikanoleh perusahaan luar negerilapis dua dan ketiga dalam suatu jaringan perusahaan multinasional. Dan untuk alokasi akuntansi biaya, alokasi biaya internal di antara kelompok perusahaan merupakan sarana lain untuk menggeser laba dari Negara dengan pajak tinggi ke Negara dengan dengan pajak rendah. Yang paling umum adalah alokasi beban overhead perusahaan kepada perusahaan afiliasi di Negara-negara dengan pajak tinggi. Alokasi beban jasa tersebut seperti sumber daya manusia, teknologi dan riset serta pengembangan akan memaksimalkan pengurangan pajak untuk perusahaan afiliasi di Negara dengan pajak tinggi.
Penentuan Harga Transfer Internasional Variabel yang Rumit
Kebutuhan untuk penentuan harga transfer muncul apabila barang dan jasa dipertukarkan diantara unit-unit organisasi dalam perusahaan yang sama. Sebagai contoh, kebutuhan itu timbul jika salah satu anak perusahaan mengirimkan persediaan kepada anak perusahaan lainnya atau jika induk perusahaan mengenakan beban administrasi dan jasa manajemen, yaitu royalty untuk hal tidak berwujud atau bunga atas pendanaan perusahaan kepada suatu anak perusahaan. Harga transfer menempatkan nilai moneter terhadap pertukaran antarperusahaan yang terjadi diantara unit operasi dan merupakan pengganti harga pasar. Pada umumnya, harga transfer dicatat sebagai pendapatn oleh satu unit dan biaya oleh unit lainny. Dalam kontribusi akuntansi, para akuntan manajemen dapat memainkan peranna yang signifikan dalam menghitung keseimbangan dalam strategi penentuan harga transfer. Tantangan yang dihadapi adalah mempertahankan perspektif global pada saat mlakukan pemetaan manfaat dan biaya yang berkaitan keputusan penentuan harga. Pengaruh dan keputusan ini terhadap system perusahaan secara keseluruhan harus dilihat terlebih dahulu.
Praktik Harga Transfer
Perusahaan operasi secara nyata berbeda dalam banyak dimensi seperti ukuran, jenis industry, nasionalitas, struktur organiasasi, derajat keterlibatan internasional, teknolosi produk atau jasa, dan kondisi daya saing oleh karena itu, tidak terlalu mengejutkan apabila berbagai metode penentuan harga transfer dapat ditemukan dalam prektik. Kebanyakan bukti empiris praktik harga transfer didasarkan pada survey lapangan, karena kebijakan penentuan harga perushaan sering kali dianggap sesuatau yang wajib dilakukan, maka survey tersebut harus diinterprestasikan secara hati-hati. Mengingat pengaruh dramatis globalisasi terhadap operasi usaha semenjak tahun 1990-an, kita juga harus berhati-hati apakah survey penentuan harga transfer sebelumnya masih valid hingga hari ini.
Masa Depan
Kempampuan unutk mengumpulkan pajak tergantung bagaimana mengetahui siapa yang harus membayar, akan tetapi dengan teknik enkripsi yang semakin rumit, maka semakin sukar untuk mengidentifikasikan pembayar pajak. Uang elektronis tanpa pemilik adalah kenyataan. Pemerintah di seluruh dunia mengharuskan metode penentuan harga transfer pada prinsip harga wajar. Yaitu suatu perusahaan multinasional di nagara berbeda dikenakan pajak seakan-akan mereka adalah perusahaan independenyang beroperasi secara wajar dari satu sama lain.. perhitungan harga wajar yang rumit tidak lagi relavan saat ini bgi perusahaan global karena semakin sedikit yang beroperasi dengan cara ini.

Sumber : International Accounting, Buku 2 – edisi 5.

PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA

PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA

Untuk memahami istilah perubahan harga, kita harus membedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik., yang keduanya termasuk dalam istilah perubahan harga itu. Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh atau mengalami keruguan daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut sebagai inflasi, sedangkan penurunan harga disebut sebagai deflasi. Di sisi lain, perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.
Laju inflasi local mempengaruhi kurs valuta asing yang digunakan untuk mentranslasikan saldo-saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai ekuivalen dlam mata uang domestic. Sebaimana yang akan dilihat bersama, sangat sukar untuk memisahkan translasi mat uang asing dari inflasi, apabila dalam konteks akuntansi untuk operasi luar negeri.
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesr biaya akuisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya. Nilai yang aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi.dari sudut pndang manajemen, ketidak akuratan pengukuran ini mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada dat seri waktu historis, (2) anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja, (3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabakan:
Kenaikan dalam proporsi pajak
Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham
Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja
Tindakan yang mnerugiakan dengan negara tuan rumah
Dalam periode inflasi, pendapatan umumnya dinyatakan dalam mata uang dengan daya beli umum yang lebih rendah, yang kemudian diterapkan terhadap beban terkait. Beban ini dinyatakan dalam mata uang denagn daya beli umum yang lebih tinggi karena umumnya mencerminkan konsumsi sumber daya yang diakuisisi pada saat unit moneter memiliki daya lebih yang lebih tinggi.
Oleh Karena itu, mengaku pengaruh inflasi secara eksplisit berguna dilakukan karena beberapa aslasan:
1.Pengaruh perubahan harga sebagaian tergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan. Para pengguan tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai factor-faktor ini.
2.Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas masalah tersebut. Pemahaman yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
3.Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang menbahas masalah-masalah tersebut.
Jenis Penyesuaian Inflasi
Setiap jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbeda terhadap ukuran-ukuran posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan dan ditimbulkan oleh adanya tujuan-tujuan yang tersembunyi. Setelah bagian ini, akuntansi untuk pengaruh laporan keuangan atas perubahan tingkat harga umum disebut sebagai model daya beli konstan biaya historis. Akuntansi untuk perubahan harga khusus disebut sebagai model baiya kini.
Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum disebut sebagai mata uang konstan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum. Jumlah mata uang yang belum dosesuaikan sedemikian rupa disebut sebagai jumlah nominal. Sebagai contoh, selam periode kanaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporakan di dalam neraca sebesar biaya akuisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini, pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerimkan daya beli dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh karena itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan-perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.
Penyesuaian Biaya Kini
Model biaya kini berbeda dengan akuntansi konvensional dalam dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan buakn baiay historis. Kedua, laba adalah jumlah standar daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode, namun trtap dapat memepertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan. Satu cara untuk mempertahankan modal adalah dengan menyesuaikan posisi aktiva awal perusahaan untuk mencerminkan perubahan dalam ekuivalen biaya kini aktiva selama periode berjalan.
Para pendukung model daya beli biaya historis konstan berpendapat bahwa model biaya kini melanggar kerangka dasra pengukuran biaya historis karena tidak berdasarkan biaya akuisisi pada awalnya. Model daya beli biaya kini konstan menggabungkan karakteristik model daya beli biaya historis konstan dan model biaya kini. Kerangka dasar campuran ini mengakui kenaikan dalam nilai kini aktiva sebagai keuntungan kekayaan, dan dengan demikian memungkinkan dilakukannya perbandingan antara laba kini dan laba periode sebelumnya. Perusahaan dianggap akan lebih baik hanya jika aktiva meningkat lebih besar dari pada laju inflasi.
Sudut Pandang Internasional terhadap Akuntansi Inflasi
Beberapa negara telah mencoba metode akuntansi inflasi yang berbeda-beda. Praktik actual juga mencerminkan pertimbangan pragmatis seperti parahnya laju inflasi nasional dan pandangan yang pihak-pihak yang secara langsung dipengruhi oleh angka-angka akuntansi inflasi. Mengamati beberapa metode akuntansi inflasi yang berbeda sangat bermanfaat pada saat menilai kondisi paling mutakhir saat ini seperti Amerika Serikat, Inggris dan Brasil.
Amerika Serikat, banyak pengguna dan penyusunan informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33 menemukan bahwa (1) pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan, (2) biaya untuk penyususnan pengungkapan ganda itu terlalu besar, dan (3) pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini. Semenjak itu, FASB telah memutuskan untuk mendorong, tetapi tidak lagi mengharuskan, entitas pelaporan AS untuk mengungkapkan informasi daya beli konstan biaya historis atau daya beli konstan biaya kini. FASB menerbitkan panduan untuk membantu perusahaan yang melaporkan pengaruh pernyataan atas harga yang beruabah dan menjadi titik awal untuk standar akuntansi inflasi di masa depan.
Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk masing-masing dari 5 tahun terakhir:
Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainnya
Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini
Keuntungan atau kerugian daya beli atas pos-pos moneter bersih
Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan
Setiap agregat penyesuiai translasi mata uang asing, berdasarkan biaya kini, yang timbul dari proses konsolidasi
Aktiva bersih pada akhir tahun menurut dasar biaya kini
Laba per saham menurut dasar biaya kini
Dividen per saham biasa
Harga pasar akhir tahun per lembar saham biasa
Tingkat indeks Harga Konsumen yang digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan
Laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan. Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan.
1.Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
2.Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
3.Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.
Meskipun tidak diwajibkan, akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brasil hal ini mencerminkan dua kelompok pilihan pelaporan Hukum Perusahaaan Brasil dan Komisi Pengawas Pasar Modal Brasil. Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hokum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen dan akuitas pemegang saham dengan menggunakan index harga yang diakui oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi mata uang local. Aktiva permanen meliputi aktiva tetap, gedung, investasi, beban tangguhan dan depresiasi terkait, serta akun-akun amortisasi atau deplesi.
Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham dijadikan bersih terhadap jumlah lebih yang diuangkapkan secara terpisah dalam laba kini sebagai keuntungan atau kerugian koreksi moneter. Penyesuaian tingkat harga terhadap ekuitas pemegang saham merupakan jumlah investasi pemegang saham pada awal periode yang harus tumbuh agar tidak tertinggal dengan laju inflasi. Pnyesuaian aktiva permanen yang lebih kecil dari pada peneyesuaian ekuitas menyebabkan kerugian daya beli yang mencerminkan risiko yang dihadapi perusahaan terhadap aktiva moneter bersihnya.

Badan Standar Akuntansi Internasional
Pelaporan keuangan dalam perekonomian hiperinflasi mewajibkan penyajian ulang informasi laporan keuangan utama. Secara khusus, laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk angka-angka terkait padaperiode sebelumnya. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukan ke dalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan:
1.Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan.
2.Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama
3.Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama periode pelaporan.
4.Keutungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut.

Isu-isu Mengenai Inflasi
Terdapat empat isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu. Keempat isu itu adalah (1) apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi, (2) perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi, (3) akuntansi inflasi luar negeri, dan (4) menghindari fenomena kejatuhan ganda.
Keutungan atau kerugian pos-pos moneter di Amerika Serikat ditentukan dengan menyajikan ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan akhir, serta transaksi dalam, seluruh aktiva dan kewajiban moneter. Angka yang dihasilkan sebagai pos terpisah.
Di Inggris, keutungan dan kerugian pos-pos moneter dipisahkan menjadi modal kerja moneter dan mekanisme penyesuain. Kedua angka tersebut ditentukan melalui perubahan harga khusus. Mekanisme penyesuaian mengindikasikan manfaat kepada para pemegang saham yangb berasal dari pembiayaan utang selama suatu periode perubahan harga. Angka-angka ditempatkan atas laba operasi biaya kini untuk menghasilkan ukuran kemakmuran yang dapat dihapuskan, yang disebut ssebagai laba biaya kini teratribusi kepada pemegang saham.
Pendekatan di Brasil yang tidak lagi diwajibkan, tidak menyesuaikan aktiva dan kewajiban kini secara eksplisit, Karenna jumlah-jumlah ini dinyatakan dalam hal nilai yang dapat direalisasi. Penyesuaian dari penyajian bersih aktiva peermanen dan ekuitas pemilik yang disesuaikan dengan tingkat harga menunjukan keuntungan atau kerugian daya beli umum atas pendanaan modal kerja yang berasal dari utang atau kewajiban.
Akuntasu untuk biaya kini membagi total laba menjadi dua bagian: (1) laba operasi dan (2) keuntungan yang belum di realisasi yang timbul dari kepemilikan aktiva moneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersama dengan inflasi. Meskipun pengukuran keuntungan kepemilikan dilakukan secara langsung, perlakuan akuntansinya tidaklah demikian.
Akuntansi untuk inflasi di luar negeri, para infestor memberi perhatian terhadap potensi perusahaan untuk mengasilkan dividen, karena nilai invetasi mereka sangat tergantung kepada dividen di masa depan. Potensi suatu perusahaan untuk mengahasilkan dividen berkaitan langsung dengan kepastiannya untuk memproduksi barang dan jasa. Hanya jika suatu perusahaan mempertahankan kapasitas produksinya, barulah ada dividen masa depan yang dapat dipertimbangkan.

Sumber : International Accounting, Buku 2 – edisi 5.

PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN

PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN

Pasar ekuitas semakin memiliki posisi penting dalam perekonomian nasional dan investor perseorangan menjadi semakin aktif dalam pasar-pasar tersebut. Akibatnya, pengungkapan public, perlindungan terhadap investor, nilai pemegang saham dan bentuk tata kelola perusahaan yang didorong oleh pasar saham semakin penting. Dengan demikian, meskipun praktik pengungkapan sangat berbeda-beda dari suatu Negara dengan Negara lain, perlahan mulai timbul kemiripan. Ratusan perusahaan telah meningkatkan pengungkapan mereka dengan cara:
1.Sukarela mengadopsi Standar Pelaporan Akuntansi Internasional
Beberapa studi menunjukan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi tersebut secara sukarela. Manfaat dari pengungkapan yang lebih ditingkatkan adalah biaya transaksi yanglebih rendah dalam memperdagangkan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan, minat para analis keuangan dan investor terhadap perusahaan yang semakin besar, likuiditas saham yang meningkat, dan biy modal yang lebih rendah. Dalam laporan terakhir, FASB menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini berisi panduan mengenai bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi invastasinya kepada investor.
2.Mamatuhi ketentuan pasar bursa efek dan badan regulator domestic dan luar negeri
Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberikan informasi keuangan dan non keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestic. Perusahaan asing yang sahamnya tercatat pada suatu bursa efek umumnya memiliki fleksibilitas dalam prinsip akuntansi yang digunakan dan ruang lingkup pengungkapan. Di kebanyakan Negara, perusahaan-perusahaan asing yang tercatat sahamnya harus menyerahkan lepada bursa efek setiap informasi yang diumumka, yang dibagikan kepada para pemegang saham tau yang dilaporkan kepada badan regulator dipadsar domestic.
3.Memberikan respons terhadap berbagai permintaan informasi yang diajukan para investor dan analis. Namun demikian, perbedaan-perbedaan penting anatar Negara akan terus mempengaruhi seluruh perusahaan, kecuali yang terbesar, khususnya perusahaan yang tidak aktif dalam pasar modal atau pasar produk internasional.


Perkembangan pengungkapan
Di kebanyakan Negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa Negara pasar yang berkembang), kepemilikan saham masih tetap sangan terkonsentrasi dan bank (da atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Struktur yang ada ditujukan untuk melindungi manajemen yang berkuasa. Bank dan kalangan dalam lainnya (seperti anak perusahaan dan kelompok pemegang saham yang saling memilik) menetapkan disiplin perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.
Praktik pelaporan dan pengungkapan
Di kebanyakan bagian dunia ini, aturan pengungkapan tidak terlalu berarti dan tidak ada pengawasan dan penegakan peraturan. Apabilia aturan pengungkapan tidak diwajibkan, maka pengungkapan yang diharuskan tersebut (dalam praktik) menjadi sukarela, Karena manajer perusahaan tidak akan mematuhi aturan pengungkapan jika kepatuhan ini menimbulkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan perkiraan biaya ketidakpatuhan. Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan arus kas, dan perubahan ekuitas, transaksi pihak yang terkait, pelaporan segment, nilai wajar aktiva, dan kewajiban keuangan dan laba per saham.
Pada bagian ini, kita memusatkan perhatian pada: (1) pengungkapan informasi yang meilhat masa depan; (2) pengungkapan segmen; (3) laporan arus kas dan dana; (4) pengungkapan tanggung jawab social; (5) pengungkapan khusus bagi para pengguna non domestic laporan keuangan; (6) pengungkapan mengenai tata kelola perusahaan; dan (7) pelaporan dan pengungkapan bisnis melalui internet.
Pengungkapan informasi yang melihat masa depan
Pengungkapan informasi yang melihat masa depan dianggap sangat lelevan dalam pasar ekuitas di seluruh dunia. Sebagai contoh, Direktif Keempat UE menyatakan bahwa laporan tahunan harus memuat indikasi kemungkinan perkembangan perusahaan di masa depan. Regulasi S-K SEC mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang telah diketahui pada saat ini yang akan berpengaruh secara material terhadap likuiditas, sumber daya modal dan hasil operasi di masa depan. Contoh Ketiga adalah Bursa Efek Tokyo TSE “meminta” kepaada manajemen perusahaan yang tercatat unutk menyediakan ramalan penjualan, laba dan deviden dalam pengumuman per tahun dan semesteran yang dilakukan.
Istilah yang digunakan dalam pengungkapan “informasi yang melihat masa depan” yang mencakup; (1) ramalan pendapatan laba (rugi), laba (rugi) per saham (EPS) pengeluaran modal dan pos keuangan lainnya; (2) informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan ayng tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, perode fiscal, dan proyeksi jumlah; dan (3) laporan rencana manajemen dan tujuan operasi dimasa depan.
Pengungkapan segment
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segment industry dan segment geografis perusahaan tergolong signifikan dan semakin meningkat. Sebagai contoh, para analis keuangan di Amerika Serikat secara konsisten telah meminta data laporan keuangan dalam bentuk disagregat yang lebih jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standat Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan sekmen yang sangat detail, sebagi mana juga standar akuntansi dibanyak Negara yang lain. Pengungkapan segment membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan. Sebenarnya, risiko, pengembalian, dn kesempatan yang dihadapi oleh lini produk dan area di dunia sangat berbeda-beda. Pemisahan menurut lini usaha dan area geografis akan membantu pertimbangan yang lebih terinformasi mengenai perusahaan secara keseluruhan.
Laporam arus kas dan arus dana
IFRS dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar Negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas. Adopsi ketentuan laporan arus kas baru-baru ini di nagara-nagara seperti Jepang dan Cina mencerminkan semakin pentingnya perhatian oleh para analis dan para pengguna laporan keuangan terhadap informasi arus kas.
Pengungkapan tanggung jawab social
Pelaporan tanggung jawab social mengacu kepada pengukuran dan komunikasi informasi mengenai pengaruh suatu perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan, masyarakat setempat dan lingkungan. Hal ini mencerminkan kepercayaan bahwa perusahaan berutang kepada para pihak yang berkepentingan dalam bentuk laporan akuntansi tahunan mengenai kinerja social dan lingkungannya, seperti halnya informasi kuangna yang diberikan kepada pemegang saham. Lebih pentingnya lagi, seperti yang di samapikan oleh sebuah perkataan, “apa yang dapat diukur, dapat dikelola,” pelaporan tanggung jawab social merupakan jalan untuk menunjukan kedudukan perusahaan dalam masyarakat laporan “ketahanan” yang mengintegrasikan kinerja ekonomi, social dan limngkungan sering disebut sebagai “pelaporan tiga baris” terlebih lagi, untuk menghindari kritikan bahwa pelaporan tersebut hanyalah “angin lalu” (upaya publikasi tanpa makna), semakin banyak informasi semacam itu yang diferifikasi oleh pihak ketiga yang independen.

Pengungkapan laporan tahunan di Negara-negara pasar berkembang
Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di Negara-negara pasar berkembang umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di Negara-negar maju. Sebuah studi tahun 1990-an memberikan beberapa jenis bukri yang mendukung pandangan bahwa tingkat pengungkapan dan kualitas lebih rendah di Negara-negara pasar berkembang dibandingkan dengan Negara-negara maju. Sebagai contoh Tampilan 1.2 menunjukan peringkat Negara-negara dalam hal operasi laba secara keseluruhan dari yang paling jelas hingga yang paling tidak jelas.

Tampilan 1: Peringkat laba opasitas Negara-negara dari yang paling jelas ke paling tidak jelas
1Amerika Serikat 13 Swiss 24 Turki
2Norwegia 14 Swedia 25 Afrika Selatan
3Portugal 15 Jerman 26 Malayasia
4Brasil 16 Belanda 27 Italia
5Belgia 17 Finlandia 28 Pakistan
6Meksiko 18 Austria 29 Jepang
7Kanada 19 Thailand 30 Chili
8Prancis 20 Irlandia 31 India
9Australia 21 Hong Kong 32 Indonesia
10Spanyol 22 Singapura 33 Korea Selatan
11Inggris 23 Taiwan 34 Yunani
12Denmark
Sumber: Utpal Bhattachary, Hazem Douk dan Micheal Welker, “The World Price of Earning Opacity,” The Accounting Review 78,9 (Juli 2003):641-678. Digunakan dengan izin dari American Association.

Implikasi bagi para pengguna laporan keuangan dan para manajer
Para pengguan laporan keuangan harusnya dapat menduga perbedaan yang besar dalamtingkat prngungkapan dan praktik pelaporan keuangan. Meskipun para manajer dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleb biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di Negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan yang rendah harus mempertimbangkan apakah penerapan kebijakan peningktan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahan mereka. Maka dari itu studi yang lebih lanjut mengenai biaya dan manfaat peningkatan pengungkapan dalam ruang lingkup internasioanal dapat memberikan bukti penting dalam hal ini.

Sumber : International Accounting, Buku 2 – edisi 5.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Tujuan utama manjemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dri perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas dan ekuitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagi risiko pasar. Risiko pasar terdapat dalam bebrapa bentuk. Meskioun focus terhadap volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan risiko lainnya. Risiko likuiditas timbul karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas. Pasar yang sangat tidak likuid ini misalnya seperti real estat dan saham dengan kapitalisasi kecil. Diskontinuitas pasar mengacu kepada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap. Risiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya. Risiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu. Risiko pajak merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan. Risiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindunh nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.
Peranan Akuntansi
Akuntansi manajemen memainkan peranan penting dalam proses risiko manajemen. Meraka membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasikan keseimbangan yang terkait dengan strategi respon risiko alternative, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas program lindung nalai.
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasi bergagai jenis risiko market bepotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilaisuatu perusahaan dan persaingnya. Istilah pemicu nilai mengacu kepada kondisi keuangan pada pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang memepengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan ekuitas.
Peramalan atas Peubahan Kurs
Informasi yang sering dugunakan dalam membuat permalan kurs (yaitu depresiais mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam factor-faktor berikut ini:
Perbedaan inflasi. Bukti menunjukan bahwaa laju inflasi yang lebih tinggi disuatu Negara, cenderung akakn diimbangi dala beberapa waktu dengan pergerakan dengan nilai yang setara tetapi berlawanan dalam nilai mata uangnya.
Kebijakan moneter. Suatu peningkatan dalam pasokan uang suatu Negara yang melebihi laju pertumbuhan riil hasil keluaran nasional mendorong timbulnya inflasi yang mempengaruhi kurs.
Neraca perdagangan. Pemerintah sering kali memanfaatkan devaluasi mata uang untuk menyelesaikan neraca perdagangan yang tidak menguntungkan (yaitu apabila ekspor < impor).
Neraca pembayaran. Suatu nergara yang menghabiskan dan berinvestasi lebih banyak diluar dari pada yang dihasilkan atau diterimanya dalam bentuk investasi luar negeri akan mengalami tekanan penurunan nilai mata uangnya.
Cadangna moneter dan kapasitas utang luar negeri. Suatu Negara yang mengalami defisit neraca pembayaran terus menerus dapat mengantisipasi terjadinya devaluasi dengan menurunkan tabungan ataumenurunkan kapasitas pinjaman luar negerinya.
Anggaran nasional. Deficit yang disebabkan oleh pengeluaran pemerintah yang sangat besar juga memperburuk inflasi.
Kurs forward. Suatu mata uang asing yang dapat diperoleh untuk menyerahkan dimasa depan dengan tingkat diskonto yang signifikan nenandakan berkurangnya kepercayaan terhadap mata uang tersebut.
Kurs tidak resmi. Peningkatan dalam selisih antara kurs resmi atau kurs pasar gelap menunjukan tekanan yang makin meningkat terhadap pemerintah untuk menyesuaikan kurs resminya denga kurs pasar yang lebih relistik.
Perilaku mata uang yang terkait. Mata uang suatu Negara umumnya bergerak dalam pola yang sama dengan mata uang negara-negara yang memiliki ikatan ekonomi yang erat.
Perbedaan suku bunga. Perbedaan suku bunga antara dua Negara menunjukan prediksi perubahan dalam kurs spot pada masa mendatang.
Harga opsi ekuitas luar negeri. Karena arbitrasi mengaitkan suatu harga ekuitas luar negeri di Negara asal dengan nilai mata uang domestic menandakan perubahan dalam ekspektasi pasar terhadap kurs valuta asing di masa depan.

Manajeman Potensi Risko
Menyusun struktur permasalahan perusahaan untuk meminimlkan pengaruh buruk kurs memerlukan informasi mengenai potensi terhadap risiko valas yang dihsdapi. Potensi terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah niali aktiva bersih, laba dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada dua jenis potensi risiko: translasi dan transaksi.
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domesyim atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Kelebihan antara aktiva terpapar risiko dengan kewajiabn terpapar (yitu poe-poe dalam mta uang asinf yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini) menyebabkan timbulnya posisi aktiva terpapar bersih. Posisi ini sering kali disebut potensi risiko positif. Devaluasi mata auang asing relative terhadap mata uang pelaporan menimbulkan kerugian translasi. Revaluasi mata uang asing menghasilkan keuntungan translasi. Sebaliknya perusahaan memiliki posiis kewajiaban terpapar bersih atau poytensi risiko negative apabila kewajiban melebihi aktiva terpapar.
Potensi risiko transaksi. Potensi risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan karugian nilai tukae valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang ber-denominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.
Strategi perlindungan
Lindung nilai neraca. Lindung nilai neraca dapat mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan dengan menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiaban perusahaan yang terpapar. Lindung nilai operasioanal. Bentuk perlindungan risiko ini berfokus pada variabel-variabel yang menpengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing. Melalui peningkatan harga jaul secara proporsioanal terhadap perkiraan depresiasi mata uang ini akan membantu perlindungan target margin kotor. Lindung nilai kontraktual. Berbagai instrument lindung nilai kontraktual telah dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola lindung nilai valuta asing yang dihadapi.
Kebanyakan instrument keuangan ini adalah derivative, dan bukan merupakan instrument dasar. Instrument keuangan dasar, seperti perjanjian pembelian kembali, obligasi, dan modal saham, memenuhi definisi akuntansi konvensional untuk aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik.
Akuntansi untuk produk lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrument keuangan yang penggunaan untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan risiko pasar pada pundak pihak lain. Produk ini mencakup antara lain kontrak forwad, future, swap opsi, dan gabungan dari ketiganya. Tetapi tidak terbatas hanya pada keempat hal ini. Pengetehuan atas aturan pengukuran akuntansi untuk derivative merupakan sesuatu yang penting ketika merancang suatu strategi lindung nilai yang efektif bagi perusahaan.
Sejumlah importir dan eksportir secara umum menggunakan forwad valuta asing apabila barang yang ditagih dalam mata uang asing itu dibeli atau dijual kepada pihak asing. Kontrak forwad mengimbangi risiko keuntungan atau kerugian transaksi karena kurs berfluktuasi di anatara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian.
Kontrak Forwad Valas
Kontrak forwad valuta merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu yang di pertukarkan dengan mata uang domestic, pada auatu tanggal di masa mendatang, berdasarkan kurs tetap yang disebut sebagai kurs forwad. Perbedaan antara kurs forwad dengan kurs spot berlaku pada tangga kontrak forwad menimbulkan adanya premium (apabila kurs forwad > kurs spot) atau diskon (kurs forwad < kurs spot).
Future Keuangan
Future merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang sudah ditentukan. Atau dengan cara lain, future juga digunakan untuk menyelesaikan tunai selain penyerahan, dan dapat dibatalkan sebelum pengiriman dengan melakukan kontrak penyeimbang untuk instrument keuangan yang sama. Berkebalikan dari kontrak forwad, perjanjian future merupakan kontrak dalam bentuk standar, yang berisi provisi standar terkait dengan ukuran dan tanggal pengiriman, dan diperdagangkan pada sebuah bursa terorganisir, dinilai berdasarkan nilai pasar pada akhir tiap-tiap hari dan harus memenuhi ketentuan margin periodic keuangan atas kontrak future ini menimbulkan penambahan margin (margin call), sedangkan keuntungan menimbulkan pembayaran tunai.
Opsi mata uang
Opsi mata uang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi) tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluawarsa (eksekusi) yang telah ditentukan. Opsi mata uang juga dapat digunakan untuk mengelola laba. Misalkan seorang pedagang opsi yakni bahwa euro akan mengalami kenaikan nilai dalam jangka pendek. Ia akan membeli suatu naked call. Seandainya nilai euro mengalami apresiasi pada tanggal eksekusi, pembelian tadi akan mengeksekusi opsi dan akan memperoleh selisih antara harga kini dan harga eksekusi dikurangi dengan premium call. Untuk membatasi risiko penurunan nilai, pembeli dapat memperoleh bull call spread.
Swap Mata Uang
Swap mata uang mencakup pertukaran saat ini dan di masa depan atas dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak dapat diakses dengan biaya yang relative rendah. Swap ini juga memungkinkan perusahaan unutk melakukan lindung niali terhadap risiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha internasional.
Perlakuan Akuntansi
FASB menerbitkan FAS No.133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April 2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang konfeherensif atas akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS No.39 yang baru saja direvisi, bersisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal terhadap akuntansi derivatif keuangan. Meskipun kedua standar ini memiliki nada yang sama, terhadap perbedaan diantara keduanya dalam hal banyaknya detail tuntunan implementasi.
Lindung Nilai Investasi Bersih Dalam Operasi Luar Negeri
sebuah perusahaan anak luar negeri yang memiliki posisi aktiva bersih terpapar hendak dikonosolidasikan dengan induk perusahaan, maka timbul kerugian transaksi jika nilai mata uang asing mengalami penurunan relative terhadap mata uang induk perusahaan. Kerugian translais juga terdiri jika anak perusahaan luar negeri memilki memiliki posisi kewajiban bersih terpapar dan nilai mata uang asing meningkat relative terhadap mata uang induk perusahaan. Salah satu cara untuk meminimalkan kerugian relative ini adalah dengan membeli kontrak forwad. Strategi ini berarti menggunakan keuntungan transaksi dari kontrak forwad untuk mengimbangi krugian translasi.
Pengungkapan
Sebelum dikeluarkannya standar seperti FAS 133 dan IAS 39, pengungkapan keuangan perusahaan tidak memberi tahu kepada pembaca sejauhman manajemen telah menggunakan kontrak derivative terhadap kinerja yang dilaporakan dan terhadap karakteristik risiko suatu perusahaan merupakan hal yang sukar dilakukan. Pengungkapan yang di wajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:
Tujuan dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi linfung nilai
Deskripsi pos-pos dilindung nilai
Identifikasi risiko pasar dan pos-pos yang dilindung nilai
Deskripsi mengenai instrument lindung nilai
Jumlah yang tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
Justifikasi awal (apriori) bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan risiko pasar
Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung nilai actual dari seluruh derivatif yang digunakan selama periode berjalan.

Submer: International Accounting, Buku 2 – edisi 5.

Rabu, 18 Mei 2011

HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompabilitas prektik akuntansi dengan mementukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Harmosasi tidak menggunakan pendekatan atu ukuran untuk semua, tetapi mengakomondasi beberapaperbedaan dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meninglatkan komparabilitas informasi keuangan yang berasal dari berbagai Negara.
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi (1) standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan); (2) pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek; dan (3) standar audit.
Komparabilitas informasi keuangan merupakan konsep yang lebih jelas dari pada harmonisasi. Informasi keuangan yang dihasilkan drai system akuntansi, pengungkapan dan atau audit ynag berbeda dapat dibandingkan jika memiliki kemiripan dalam cara di mana para pengguan laporan keuangan dapat membandingkannya tanpa perlu membiasakan diri dengan lebih dari satu system. Perbedaan subtansional dalam ketentuan dan praktik pelaporan keuangan untuk membandingkan informasi dari Negara-negara yang berbeda, telah menjadi kekuatan pendorong dibalik upaya untuk lakukan harmonisasi akuntansi.
Survei Harmonisasi Internasional
Perpajakan dan system jaminansosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap efisiensi ekonomi. Sistem yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda. Kemampuan untuk membandingkan cara kerja pendekatan yang berbeda di Negara yang berbeda menyebabkan Negara-negara mampu melakukan peningkatan system mereka masing-masing. Negara-negara saling berkompetensi dan kompetisi memaksa mereka untuk mengadopsi siistem yang efisien melalui beroperasinya semacam kekuatan pasar. Persetujuan atas system perpajakan yang satu akan menjadi seperti pendirian kartel dan akan menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari kompetisi antar Negara.
Kasus harmonisasi standar akuntansi merupakan kasus yang kuat. Akuntansi memiliki nilai budaya yang relative rendah. Kompetisi diantara pendekatan akuntnsi yang berbeda, meskipun tidak terlalu bermanfaat, sebaiknya dalam bentuk tambahan-tambahan pelaporan opsional dan bukan system pelaporan dasar, dan penghematan biaya potensial dan manfaat lainnya.
Mengevaluasi perdebatan nemgenai harmonisasi mungkin tidak akan pernah terselesaikan dengan penuh, karena ada beberapa argument yang menentang harmonisasi mengandung sejumlah kebenaran. Namun pada akhirnya, perbedaan dalam factor-faktor dasar yang menyebabkan perbedaan dalam akuntansi, pengungkapan, dan praktik audit semakin sempit karena pasar modal dan produk menjadi semakin internasional. Banyak perusahaan yang secara sukarela telah menerapkan IFRS. Perusahaan-perusahaan ini melihat manfaat ekonomi dalam mengadopsi standar akuntansi dan pengungkapan yang kredibel di mata internasional.
Dalam penerapan standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari (a) perjanjian internasional atau politis, (b) kepatuhan secara sukarela atau, (c) keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi nasional. Apabila standar akuntansi diterapkan melalui prosedur politik, hokum atau aturan, umumnya aturan wajib yang mendorong proses ini. Pihak-pihak yang berkepentingan menentukan apa saja aturannya dan bagaimana aturan ini harus diimplementasikan.
Ada enam organisai yang telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:
1.Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
2.Komisi Uni Eropa (EU)
3.Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4.Federasi Internasional Akuntansi (IFAC)
5.Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan, bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan
6.Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi
Sebelum retrukturisasi, IASC mengeluarkan 41 standar Akuntansi Internasional dan sebuah Kerangka Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Tujuan dari IASB yaitu antara lain:
Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan dan pelaporan keuangan lainnya untuk membantu keputusan ekonomi.
Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional ke arah solusi berkualitas tinggi.
IASB yang direstrukturisasi tersebut bertemu untuk pertama kalinya pada bulan April 2001. IASB setelah direorganisasi, akan mencakup badan berikut:
1.Badan wali mengangkat anggota dewan, Komite Interprestasi Pelaporan Keuangan Internasional dan Dewan Penasihat Standar. Perwakilan bertanggung jawab untuk mengumpulkan dana dan mengawasi serta mengevaluasi prioritas dan operasi IASB.
2.Dewan IASB. Dewan menetapkan dan memperbaiki standar akuntansi keuangan dan pelaporan usaha. Tanggung jawab meliputi “memenuhi tanggung jawab untuk seluruh permasalahan teknis IASB termasuk penyusunan dan pnerbitan Standar Akuntansi Internasional, Standar Pelaporan Keuangan Internasional, dan dana drafStandar serta persetujuan akhir atas interpretasi yang dikeluarkan oleh Komite Interpretasi Pelaporan Keuangan”, dan menyetujui proposal proyek serta metode dan prosedur untuk mengembangkan standar.
3.Dewan Penasihat Standar. Dewan ini, ditunjuk oleh Perwakilan, dewan penasihat standar umumnya bertemu tiga kali setiap tahun. Tanggung jawabnya adalah untuk memberikan nasihat kepada dewan mengenai agenda dan prioritasnya, untuk memeberikan pandangan mengenai dewan atas “organisasi dan individu dalam dewan atas proyek penentuan standar utama” dan untuk memebrikan “nasihat lainnya” kepada dewan atau perwakilan.
4.Komite Interpretasi pelporan Keuangan Internasional. Penerapan Standar Akuntansi Internasional dan standar Pelaporan Keuangan Internasional dalam konteks Kerangka Dasar IASB, menerbitkan rancangan interpretasi dan mengevaluasi komentar atasnya dan memperoleh persetujuan dewan untuk interpretasi akhir.

Uni Eropa
Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif ynag sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi:
Perolehan modal dalam tingkat EU
Membuat kerangka dasar hokum umum untuk pasar surat berharga dan derivative yang terintegrasi
Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.
EC telah meluncurkan suatu program utama harmonisasi hokum perusahaan segera sesudah pembentukannya. Direktif EC saat ini telah mencakup seluruh aspek hokum perusahaan. Beberapa memiliki pengaruh langsung terhadap akuntansi. Dari beberapa yang ada, banyak pihak menganggapi bahwa Direktif Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan merupakan yang paling bersejarah dan secara substantive paling penting.
Ketentuan Direktif Keempat berlaku bagi akun-akun perusahaan secar individu dan mencakup aturan bentuk laporan keuangan, ketentuan pengungkapan, dan aturan penilaian. Pandangan yang tepat dan wajar merupakan ketentuan paling dasar dan mempengaruhi pengungkapan dalam bentuk catatan kaki, sebagimana halnya mempengaruhi laporan keuangan. Direktif Keempat juga mewajibkan laporan keuangan untuk diaudit. Tujuanny adalah untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa mengungkapkan informasi yang dapat dibandingkan dan setara dalam laporan keuangan.
Direktif Ketujuh membahas masalah-masalah laporan keuangan konsolodasi. Pada saat itu, laporan keuangan konsolodasi merupakan kekecualian dan bukan kewajiban. Direkrif Ketujuh mewajibkan konsolidasi bagi kelompok usaha yang besarnya diatas ukuran tertentu, menentukan pengungkapan dalam catatan dan laporan direktur, dan mewajibkan dilakukannya audit. Karena konsolidasi ini relative baru sebagi ketentuan hokum, Negara-negara anggota dibeikan kelonggran yang luas dan banyak pilihan untuk memasukan Direktif Ketujuh ke dalam hokum perusahaan nasional masing-masing Negara.
Direktif Kedelapan, membahas berbagai aspek kualifikasi professional yang berwenang untuk melaksanakan audit yang diwajibkan oleh hokum. Pada dasarnya, direktif ini menentukan kialifikasi minimum auditor. Direktif Kedelapan tidak berhubungan dengan pengakuan bersama auditor dari satu Negara EU di Negara EU lainnya.
Federasi Internasional Akuntansi (IFAC)
IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikannya pada tahun 1977, misi IFAC adalah untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum.
Kebanyakan pekerjaan professional IFAC dilakukan melalui komite tetap. Pada saat penulisan buku ini, komite tetap terdiri dari:
1.Badan Standar Audit dan Asuransi Iternasional
2.Kesesuaian
3.Pendidikan
4.Etika
5.Akuntan Profesional dalam Bisnis
6.Sector Publik
7.Auditor Transnasional
IFAC telah memiliki hubungan yang erat dengan organisasi internasional lainnya, IASB dan IOSCO. Laporan keuangan dari perusahaan yang jumlahnya makin meningkat diaudut dengan kesesuain menurut Standar Audit Internasional IFAC.
Kelompok Kerja Antar Pemerintah Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pakar dalam Standar Internasional dan pelaporan (IASR)
ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi standar akuntansi nasional bagi perusahaan. ISAR mewujudkan mandate tersebut melalui pembahasan dan pengesahan praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan pendukung awal atas laporan lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat pada tata kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran kecil dan menengah. ISAR juga telah melakukan proyek bantuan teknis di sejumlah wilyah, seperti reformasi dan pelatihan kembali akuntansi di Federasi Rusia, Azerbaijan dan Uzebekistan, serta merancang dan mengembangkan program pembelajaran jarakmjauh dalm bidang akuntansi untuk Negara-negara Afrika yang berbahasa Prancis.
Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD)
OECD merupakan organisasi internasional Negara-negara industry maju yang berorientasi ekonomi pasar. Kegiatannya dijalankan melalui badan pelaksanaan, Dewan OECD, dan sebuah jaringan yang terdiri dari 200 komite dan kelompok kerja. Publikasinya yang bernama Financial Market Trends, yang di terbitkan 2 kali dalam setahun, membahas trend an prospek dalam pasar keuangan internasional dan domestic utama yang ada dalam wilayah anggota OECD. Deskripsi dan analisis struktur dan aturan pasar surat berharga sering kali diterbitkan sebagai suatu publikasi OECD atau bagian khusus dalam financial Market Trends. Dengan keanggotaan yang terdiri dari Negara-negara industry maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain yang memiliki kecenderungan untuk melakuakan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.


Sumber : International Accounting, Buku 2 – edisi 5.