Kamis, 11 Februari 2010

SISTEM KEPASTIAN MUTU

NAMA: YUNI
NPM:21207218
KELAS: 3 EB05
MATA KULIAH: PEMERIKSAAN AKUNTANSI 2
DOSEN: RENNY NUR'AINY


Definisi :
Menurut The International Standard for Terminology in Quality management, ISO 8402,
Audit mutu merupakan suatu pengujian yang sistematis dan independen untuk menentukan apakah aktivitas mutu dan hasil sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan apakah pengaturan tersebut diimplementasikan secara efektif dan cocok untuk mencapai tujuan

Manfaat Audit Mutu :
Menilai ketaatan terhadap prosedur pengendalian mutu dan standar program mutu
Menilai proses pengembalian keputusan untuk keabsahan
Menilai karakteristik mutu suatu produkserta proses yang berkaitan dengan spesifikasi dari pelanggan atau pendesainmelalui pengendalian dari inspkesi reguler
Memperbaiki efektivitas dari program manajemen mutu
Mengeksplorasi penyebab kerusakan, keluhan pelanggan dan masalah lain
Memperoleh sertifikasi normal dari program manajemen mutu
Mengarahkan dan memotivasi staff dan manajemen untuk menciptakan kesadaran mutu
Menunjukkan perhatian manajemen mutu terhadap pemasok untuk memperoleh perlindungan atas tuntutan liabilitas produk
Memperkenalkan formalitas dan konsistensi dalam program mutu
Melakukan pelatihan dan memberikan pengetahun teknis

Tujuan Audit Mutu (ISO 10011) :
Menentukan ketidaksesuaian
Menentukan efektivitas sistem mutu
Memberikan peluang untuk perbaikan sistem
Memenuhi persyaratan peraturan
Memudahkan registrasi / pendaftaran atas sistem mutu
Menilai pemasok dan memverifikasi sistem mutu pemasok
Menilai dan memverifikasi sistem mutu perusahaan sendiri.

Prinsip Audit Mutu :
Auditor harus berkualifikasi dan independen
Maksud dan tujuan dari audit harus diklarifikasi dan disetujui
Audit harus direncanakan dan dipersiapkan secara memadai
Orang yang bertanggung jawab atas aktifitas yang akan diaudit harus secara baik dan diberitahukan sebelum dan sesudah audit
Rencana audit dan laporan akhir harus tertulis
Auditor harus menindaklanjuti tindakan perbaikan
Penilaian terhadap standar harus obyektif, faktual dan apabila mungkin kuantitatif
Audit tidak mengganggu kegiatan operasional yang berjalan
Frekuensi, intensitas dan luas audit bervariasi dengan kebutuhan aktual
Kertas kerja dan dokumen audit harus disimpan dengan baik dan teratur
Uji petik untuk mengumpulkan bukti harus tidak memihak dan dapat dipercaya
Pemisahan Klien, Auditor, dan Auditee
Auditor
Mentaati persyaratan audit dan berkomunikasi dan mengklarifikasi dengan mitra audit yang lain
Merencanakan dan melaksanakan penugasan audit dengan baik
Mencatat observasi dan pelaporan
Memverifikasi tindakan korektif
Mengamankan dokumen audit
Memelihara kerahasiaan
Bekerja sama dengan lead auditor

Lead auditor
Membantu menetapkan rencana audit
Mewakili tim audit
Menyampaikan laporan audit
Klien
Menentukan kebutuhan dan memprakarsai audit
Menerima laporan audit
Menentukan tindak lanjut audit

Auditee :
Memberikan staf tentang audit
Memberikan dukungan pada auditor
Memberikan akses terhadap fasilitas dan material pembuktian
Bekerjasama dengan auditor
Melakukan tindakan korektif
Proyek Audit
Langkah langkah pokok auditing
Inisiasi audit
Perencanaan audit
Pelaksanaan audit
Pelaporan
Tindak lanjut
Penyelesaian


Kualifikasi Auditor Mutu
Prinsip
Definisi istilah audit
Maksud dan tujuan
Tipe audit, aplikasi dan maksud khusus
Hubungan antar fungsional audit dan protokol
Konvensi organisasional untuk fungsi audit
Penjadwalan audit
Program audit
Prinsip manajemen operasi

Praktik :
Menetapkan standar yang absah untuk proyek audit
Melakukan proyek audit
Konvensi dalam melaporkan hasil audit
Pemakaian yang etis dari laporan dan data audit
Konvensi dalam sistem dan prosedur audit
Konvensi dalam proses audit
Konvensi dari audit produksi
Konvensi dalam audit / survei pemasok

SUMBER : GOOGLE (http://www.google.co.id/#hl=id&q=pengertian+audit+mutu&start=10&sa=N&fp=7e99b3a5df14a093)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar