Selasa, 24 Mei 2011

TRANSLASI MATA UANG ASING

Pengaruh mata uang dalam berkaitan dengan transaksi dalam mata uang asing, yaitu transaksi penjualan, pembelian, perberian pinjaman, atau melakukan pijnaman dalam denominasi mata uang asing.
Apakah pengaruh mata uang pelaporan yang di hasilkan dari proses transaksi benar-benar penting? Beberapa hasil studi menyatakan pengaruh tersebut tidak penting. Yang lain menunjukan bahwa pengaruh tersebut penting. Bartau dan Bodner memberikan bukti adanya hubungan yang agak tertunda antara perubahan nilai mata uang dan pengembalian saham, tetapi untuk seluruh metode translasi yang digunakan oleh perusahaan yang melakukan pelaporan. Pinto menemukan bahwa nilai penyesuaian translasi mata uang asing per saham yang tertunda itu berguna untuk meramalkan perubahan tahun per tahun dalam laba per saham. Disisi lain, apabila keuntungan dan kerugian translasi neraca dikaitkan dengan nilai perubahan, sering kali keuntungan dan keuguan tersebut menghasilkan sesuatu yang tidak sesuai dengan pengaruh ekonomi dari perubahan nilai tukar.
Alasan-alasan untuk melakukan translasi
Perubahan dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holisyik atas operasi perusahaan, baik domestic dan luar negeri. Untuk mencapai hal ini, laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk perusahaan. Proses penyajian ulang imformasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut sebagai translasi.
Kebanyakan masalah yang berkaitan dengan translasi mata uang berasal dari fakta bahwa nilai relatf mata uang asing jarang sekali ditetapkan. Kurs nilai tukar variable, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat digunakan dan perbedaan perlakluan atas keuntungan dan keruguan translasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari satu periode ke periode lain sulit dilakukan. Keadaan ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan multinasional untuk menyediakan pengungkapan informasi hasil operasi dan posisi keuangan.
Latar belakang dan Terminologi
Saldo-saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestic berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing : yaitu harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya. Mata uang Negara-negara dagang utama dibeli dan dijual dalam pasar global. Dengan dihubungkan lewat jaringan telekomunikasi yang canggih. Para pelaku pasar mencakup bank dan perantar mata uang lainnya, kalangan usaha, para individu, dan pedagang professional. Dengan menyediakan tempat bagi para pembelindan penjual mata uang, pasar mata uang asing memfasilitasi transfer pembayaran internasional (contoh: dari impor kepada eksportir), memungkinkan terjadinya pembeli / penjualan internasional secara kredit (contoh: letter of credit suatu bank yang memungkinkan barang dikirimkan kepada pembeli yang belum dukenal sebelum dilakukan pembayaran), dan menyediakan alat bagi paraindividu / kalangan usaha untuk melindungi diri mereka dari risiko nilai mata uang yang tidak stabil.
Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward, atau swap. Mata uang yang dibeli atau dujual pada spot. Umumnya harus dukirim secepatnya, yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Jadi, seorang turis Amerika yang hendak berangkat ke Jenewa dapt membeli dan segera menerima franc Swiss dengan membayar kurs spot dolar. Kurs pasar spot dipengaruhi oelh banyak factor, termasuk perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan suku bangsa nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai tukar di masa mendatang. Kurs nilai tukar pasar spot dapat dinyatakan langsung atau tidak langsung. Apabila dinyatakan langsung, kurs nilai tukar menunjukan jumlah unit mata uang domestic yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Sebagai contoh, pada suatu hari, harga dolar AS atas satu rupee India adalah $0,022737. Kuotasi tidak langsung adalah kebalikan dari langsung harga satu unit mata uang domestic dalam mata uang asing. Dalam contoh di atas, untuk mendapatkan 1 dolar AS diperlukan kira-kira 43,98 rupee.
Transaksi pada pasar forward adalah penjualan untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot. Jika kur spot franc Swisss ditawarkan sebesar $0,7573, sedangkan kurs forward 6 bulan franc ditawarkan sebesar 0,42% di Amerika Serikat yang dihitung sebagai berikut: premium (diskonto) kurs forward = (kurs forwad – kurs spot) / kurs spot x 12/n, dimana n adalah jumlah bulan dalam kontrak forwad. Jadi, ($0,7578 - $0,7573) $0, 7573 x 12/6 = 0,42. Seandainya franc Swiss dinyatakan secara tidak langsung, besar premiumnya akan ditentukan sebagai berikut: premium (diskonto) kurs forwad = (kurs spot – kurs forwad) / kurs forwad x 12/n, atau (Swfr. 3204 – Swfr. 3177) / 1,3177x 12/6 = 0,42.
Permasalahan
Mata uang Negara-negara industri maju menemukan nilainya secara bebas dalam pasar mata uang. Nilai uang yang berfluktuasi secara khusus terjadi di Eropa Timur, Amerka Latin, dan beberapa bagian Asia. Fluktuasi mata uang meningkatkan jumlah nilai tukar translasi yang dapat digunakan dalam proses translasi dan menimbulkan keuntungan dan kerugian matauang asing. Pergerakan mata uang juga sangat berhubungan erat dengan tingkat inflasi local.
Pengaruh alternative kurs translasi terhadap laporan keuangan
Ketiga nilai tukar berikut ini dapat digunakan ketika melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestic. Pertama, kus kini (current) adalah kurs nilai tukar pada saat laporan keuangan. Kedua, kurs historis (historical) adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi. Terakhir, kurs rata-rata (average) yaitu rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis. Karena kurs rata-rata hanyalah variasi tambahan dari kurs kini atau kus historis, maka pembahasan berikut ini berpusat pada dua kurs tersebut.
Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan atau penurunan dalam ekuivalen dolar saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan. Penggunaan kurs kini menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi. Contoh: menstranslasikan persediaan senilai FC1.000 berdasarkan kurs kini (FC4 = $1) akan menghasilkan kerugian translasi sebesar $250 (FC1.000/2 – FC1.000/4). Di sini harus dibedakan antara keuntungan dan kerugian translasi dan keuntungan dan kerugian transaksi, dimana keduanya merupakan keuntungan dan kerugian akibat nilai tukar. Transaksi mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang, dengan pembayaran yang dibuat dalam mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan mata uang asing. Translasi diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan pelapor.
Transaksi mata uang asing
Transaksi dalam mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaanmembeli atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan mata ung asing. Suatu mata uang asing dapat berdenominasi dalam suatu mata uang tetapi diukur atau divatat dalam mata uang yang lain. Untuk memahami mengapa hal ini terjadi, pertimbangkanlah pertama-tama istilah mata uang fungsional. Mata uang fungsional sebuah perusahaan diartikan sebagai mata uang lingkungan ekomoni yang utama dimana perusahaan beroperasi dan menghasilkan arus kas.
Untuk menggambarkan perbedaan antara suatu translasi yang berdenominasi dalam suatu mata uang tetapi diukur dalam mata uang lainnya, misalkan sebuah anak perusahaan AS di Hongkong membeli persediaan barang dagang dari Republik Rakyat Cina yang dibayarkan dalam renminbi. Mata uang fungsional anak perusahaan adalah dolar AS. Dalamkasus ini, anak perusahaan akan mengukur translasi mata uang asing yang berdenominasi dalam renmindi-ke dalam dolar AS, mata uang yang digunakan dalam catatn bukunya. Dari sudut pandang induk perusahaan, kewjiabn anak perusahaan berdenominasi dalam renminbi, tetapi dikuur dalam dolar AS, mata uang fungsionalnya, untuk keperluan konsolidasi.
Berdasarkan hal ini, penyesuaian kurs nilai tukat valuta asing (yaitu keuntungan atau kerugian atas transaksi yang telah terjadi) perlu dibuat pada saat terjadi perubahan kurs nilai tukar diantar tanggal transakksi dan tanggal penyelesaian. Apabila laporan keuangan disusun sebelum penyelesaian transaksi, penyesuaian akuntansi (yaitu keuntungan atau keruguan dari transaksi yang belum diselesaikan) akan sama dengan perbedaan antara jumlah yang awalnya dicatat dan jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan.
Translasi mata uang asing
Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunakan berbagai metode untuk menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang dinyatakan dalam mata uang asing menjadi dalam mata uang domestic. Metode translasi ini dapat diklsifikasikan menjadi dua jenis: metode yang menggunakan kurs translasi tunggal untuk menyajikan ulang saldo dalam nilai ekuivalen dalam mata uang domestikdan metode yang menggunakan berbagai macam kurs yaitu metode kurs berganda yang menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai kinidalam proses translasi.
Perkembangan akuntansi translasi
Untuk memberikan beberapa sudut pandang sejarah terhadap status akuntansi translasi yang ada sekarang, berikut ini narasi singkat mengenai inisiatif pelaporan keuangan di Amerika yang mewakili pengalaman di Negara-negara lain.
• Sebelum 1965
Sebelum tahun 1965, praktik translasi kebanyakan perusahaan AS dipndu oleh Accounting Research Bulletin No 4 (APB No. 4), yang kemudian duterbitkan kembali sebagai Bab 12 dalam ARB No.43. pernyataan ini mendorong pengguna metode kini-nonkini.
• 1965 – 1975
Bab 12 ARB No. 43 memperbolehkan penggecualian tertentu atas metode kini-nonkini. Dalam keadaan tertentu, persedian dapat ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Utang jangka panjang yang timbul karena pembelian aktiva jangka panjang dapat ditranslasikan berdasarkan kurs kini apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar yang besar.
• 1975 – 1981
Untuk mengakhiri keanekaragaman perlakuan yang diperbolehkan menurut standar translasi sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS N0. 8 yang controversial pada tahun 1975. Pernytaan ini secara signifikan mengubah praktik di AS dan praktik sejumlah perusahaan asing yang menggunakan GAAP AS karena mengharuskan pengguna metode translasi temporal.
• 1981 - hingga kini
Pada bulan Mei 1978, FASB mengundang komentar piblik terhadap 12 pertanyaan pertama yang dikelurkannya. Kebanyakan dari 200 surat yang diterima menyinggung FAS No. 8, yang mendorong agar FAS No. 8 tersebut diubah. Menanggapi ketidakpuasan public tersebut, FASB mempertimbangkan kembali FAS No. 8 dan setelah melalui banyak pertamuan public dan dua draft sementara, menerbitkan Statement of Financial Accounting Standars No. 52 pada tahun 1981. Dengan tujaun berdasarkan pada konsep mata uang fungsional.

Sumber : International Accounting, Buku 2 – edisi 5.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar